Probolinggo,- Sejumlah spot kawasan Bromo Tengger Semeru saat ini mengalami fenomena embun upas atau embun es. Alhasil, area wisata di ketinggian lebih dari 2.000 meter diatas permukaan laut (mdpl) itu terasa sangat dingin.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Septi Eka Wardhani menyebut, di kawasan Bromo Tengger Semeru telah beberapa kali terjadi embun upas, sebuah fenomena membekunya embun yang menyerupai butiran es.
Spot embun upas antara lain berada di area lautan pasir, savana Lembah Watangan, Ranu Regulo, Rani Pani, Ranu Kumbolo dan sekitar Oro-Oro Ombo Lumajang.
“Fenomen embun beku ini biasanya terjadi pada sekitar bulan Juli atau Agustus, dimana kawasan Bromo Tengger Semeru suhunya mencapai 0 derajat selsius. Embun yang muncul menjadi beku, dan cair saat matahari terbit,” kata Septi melalui rilis tertulisnya, Senin (28/7/25).
Septi menjelaskan, bersamaan dengan fenomena ini, maka kawasan Bromo Tengger Semeru sudah memasuki musim kemarau.
Dengan kondisi ini, pihaknya mengingatkan seluruh pihak terhadap potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Bromo Tengger Semeru.
“Kami mengingatkan baik wisatawan dan warga, akan bahaya terjadinya kebakaran hutan,” tutur Septi.
Bagi wisatawan yang akan berkunjung ke kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, imbuhnya, diharap mempersiapkan segala keperluan, termasuk pakaian yang tahan dingin.
“Bagi wisatawan yang datang, selamat menikmati fenomena embun beku,” Septi memungkasi. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra