Menu

Mode Gelap
Beredar Video KA Angkut BBM ke Jember, KAI: Itu Hoaks Pasokan BBM Bertambah, Antrean SPBU di Jember Berangsur Normal Penerima PKH di Lumajang Tak Lagi Wajib Pasang Tulisan ‘Keluarga Miskin’ Kejari Kabupaten Pasuruan Terima Pengembalian Dana Hibah PKBM Senilai Rp2,5 Miliar Warga Desa Wonorejo Lumajang Dibacok Orang Tidak Dikenal Bakal Dipercantik, Alun-alun Kota Probolinggo Ditutup 5 Bulan

Pemerintahan · 12 Jun 2025 13:10 WIB

BPBD Lumajang Luncurkan ‘Si Pena Lusi’ untuk Lindungi Kelompok Rentan


					Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), bersama Bupati Lumajang, meluncurkan Sistem Penanggulangan Bencana Inklusif (Si Pena Lusi).  (Foto: Asmadi) Perbesar

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), bersama Bupati Lumajang, meluncurkan Sistem Penanggulangan Bencana Inklusif (Si Pena Lusi). (Foto: Asmadi)

Lumajang, – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), bersama Bupati Lumajang meluncurkan Sistem Penanggulangan Bencana Inklusif (Si Pena Lusi) yang tengah dikembangkan di Kabupaten Lumajang.

Kalaksa BPBD Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, menyampaikan, sistem ini dirancang untuk menjamin perlindungan dan keselamatan seluruh lapisan masyarakat, khususnya kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan ibu hamil, dalam menghadapi risiko bencana yang tinggi di wilayah tersebut.

Patria mengungkapkan, bahwa dari 14 jenis bencana yang terjadi di Jawa Timur, 12 di antaranya berpotensi terjadi di Kabupaten Lumajang. Hal ini menunjukkan tingginya risiko bencana yang harus dihadapi oleh masyarakat setempat.

“Untuk seluruh penyelenggaraan tata kelola penanggulangan bencana, kami fokus pada kelompok rentan seperti lansia, anak-anak dan ibu hamil,” kata Patria saat menggelar Si Pena Lusi yang tengah dikembangkan di gedung PKK Lumajang, Kamis (12/6/25).

Sistem penanggulangan bencana inklusif ini bertujuan memastikan, tidak ada satu pun warga yang tertinggal dalam proses evakuasi dan penyelamatan saat bencana melanda. “Kami pastikan seluruh lapisan masyarakat selamat dan tidak ada yang ditinggal sama sekali,” tegas Patria.

Ia menyampaikan, Bupati Lumajang, memberikan dukungan penuh terhadap peluncuran Si Pena Lusi. Ia menilai sistem ini sangat penting untuk mengurangi risiko bencana secara bertahap.

“Bupati Lumajang men-support dan meluncurkan Si Pena Lusi, tinggal kita lakukan secara bertahap agar risiko semakin kita tekan,” kata Patria.

Sementara itu, Bupati Lumajang Indah Amperawati menegaskan, Lumajang merupakan daerah yang sangat rawan bencana, dengan Gunung Semeru yang masih aktif, keberadaan Pantai Selatan yang rawan tsunami, serta kawasan yang berpotensi longsor.

“Makanya saya melarang keras bagi penambang di Pantai Selatan, karena itu melawan potensi tsunami,” katanya.

Dalam penanggulangan bencana, Bupati Lumajang yang akrab disapa Bunda Indah itu menekankan prioritas utama adalah penyelamatan ibu-ibu, anak-anak, dan penyandang disabilitas.

“Bencana ini yang paling pertama dilakukan adalah penyelamatan ibu-ibu, anak-anak, dan para penyandang disabilitas. Maka dari itu, mereka harus tangguh,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 45 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan

29 Juli 2025 - 18:05 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Dampak Kelangkaan BBM, Pemkab Jember Terapkan Belajar dan Kerja dari Rumah

29 Juli 2025 - 11:52 WIB

Bupati Pasuruan Terbitkan Aturan Baru Penggunaan Sound System untuk Karnaval

29 Juli 2025 - 10:30 WIB

Pemkab Jember Kekurangan SDM, Target Peningkatan Populasi Sapi Terancam Gagal

28 Juli 2025 - 20:44 WIB

250 Dapur Makan Bergizi Gratis Disiapkan, Pemkab Jember Genjot Produktivitas Sapi

28 Juli 2025 - 17:51 WIB

Komitmen Perangi Rokok Ilegal, Bea Cukai Probolinggo Gencarkan Sosialisasi lewat Radio

28 Juli 2025 - 15:52 WIB

Jalan Tol Jember – Situbondo Segera Dibangun, Ditargetkan Rampung dalam Lima Tahun

28 Juli 2025 - 15:23 WIB

Trending di Pemerintahan