Probolinggo,– Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Probolinggo Raya resmi dilantik pada Rabu (11/6/25) oleh PWI Jawa Timur di Pendopo Prasaja Ngesti Wibawa Kabupaten Probolinggo.
Dalam pelantikan tersebut, Babul Arifandhir secara resmi mengemban amanah sebagai Ketua PWI Probolinggo Raya untuk periode 2025-2028.
Dalam pidato perdananya sebagai ketua, Babul menekankan pentingnya peran wartawan dalam menghadirkan konten-konten jurnalistik yang tidak hanya informatif, tetapi juga inovatif.
Ia mengajak seluruh anggota PWI Probolinggo Raya untuk tidak terjebak dalam zona nyaman, dan tidak hanya berpuas diri dengan status sebagai wartawan kompeten.
“Kompetensi itu penting, tetapi jangan bangga dulu jika tidak bisa menghasilkan karya jurnalistik yang menghadirkan hal baru. Kita harus bisa mengisi ruang kosong yang ada di masyarakat guna memenuhi kebutuhan informasi,” katanya.
Lebih lanjut, ia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di tubuh PWI Probolinggo Raya melalui pelatihan dan penguatan kapasitas, termasuk dengan menyelenggarakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
“Kita akan terus melakukan penguatan SDM di internal, agar pemberitaan dari wartawan yang tergabung di PWI, memiliki nilai lebih dan tentunya independen dan dapat dipertanggungjawabkan,” ucapnya.
Sementara itu, Plt Ketua PWI Jawa Timur, Mahmud Suhermono dalam sambutannya memberikan pesan tegas kepada jajaran pengurus yang baru.
Ia menekankan bahwa PWI harus mampu menjadi penunjuk arah bagi masyarakat dalam membedakan informasi yang kredibel dan yang tidak.
Ia juga mengingatkan pentingnya integritas dan tanggungjawab dalam menjalankan profesi sebagai wartawan.
“PWI harus mendorong masyarakat untuk menjadikan media pers sebagai rujukan utama dalam mendapatkan informasi, bukan media sosial. Wartawan anggota PWI harus berpegang teguh pada kode etik jurnalistik. Berita harus melalui proses verifikasi, validasi, dan konfirmasi,” bebernya.
Bupati Probolinggo dr. Mohammad Haris, yang akrab disapa Gus Haris, memberikan apresiasi atas peran PWI sebagai pilar penting dalam kehidupan berdemokrasi.
Menurutnya, PWI tidak hanya sekadar organisasi profesi, tetapi juga merupakan rumah kebangsaan bagi para jurnalis, tak terkecuali di Kabupaten Probolinggo.
“Menjadi bagian dari PWI adalah kebanggaan. Tidak semua bisa masuk ke organisasi ini karena ada proses seleksi dan uji kompetenzi yang harus dilalui. Ini menunjukkan bahwa PWI menjaga kualitas anggotanya,” tutur Gus Haris.
Ia mengajak, PWI dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah. “Ayo kedepan berkolaborasi agar PWI terlibat dalam pembangunan daerah di Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra