Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Sosial · 1 Mei 2025 19:16 WIB

Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember


					DEMO: Mahasiswa dan pekerja berunjuk rasa di depan kantor DPRD Jember dalam rangka hari buruh internasional. (foto: M. Abd. Rozaq Mubarok).
Perbesar

DEMO: Mahasiswa dan pekerja berunjuk rasa di depan kantor DPRD Jember dalam rangka hari buruh internasional. (foto: M. Abd. Rozaq Mubarok).

Jember,- Hari Buruh Internasional (May Day) di Kabupaten Jember, diwarnai aksi demontrasi. Puluhan mahasiswa dan pekerja berunjuk rasa di depan kantor DPRD setempat, Kamis (1/5/25).

Kelompok yang menyebut diri Solidaritas Jember Melawan ini mulai berkumpul di area Universitas Jember sebelum bergerak menuju lokasi aksi.

Massa tiba di kantor DPRD Jember pukul 12.24 WIB. Sambil menyanyikan lagu-lagu perjuangan, buruh membentuk lingkaran sebagai simbol persatuan.

Dalam aksi tersebut, mereka menyampaikan beberapa tuntutan penting. Pertama, massa meminta DPR RI dan pemerintah segera mengesahkan RUU Ketenagakerjaan dan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga.

Mereka juga mendesak Pemkab Jember memberikan kejelasan status hukum bagi buruh serta mempercepat pengesahan Peraturan Daerah yang melindungi Pekerja Migran Indonesia.

Selain itu, massa menuntut Pemkab Jember menyediakan layanan penyelesaian perselisihan hubungan kerja, menetapkan upah yang adil, dan memberikan perlindungan sosial bagi buruh.

Salah satu orator, Muhammad Taufikurrahman, mengajak semua peserta aksi untuk bersatu dalam memperjuangkan hak-hak buruh.

“Kami buruh Indonesia bersumpah. Bertanah air satu, tanah air tanpa asing,” serunya, membangkitkan semangat solidaritas diantara mereka.

Aksi massa ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Hingga aksi bubar, tidak ada kericuhan yang terjadi. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 62 kali

Baca Lainnya

Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim

18 September 2025 - 19:40 WIB

Innalillahi! HM. Buchori, Eks Wali Kota Probolinggo Dua Periode Meninggal Dunia

15 September 2025 - 15:04 WIB

Terganjal Aturan, Pasien ‘Celebral Palsy’ di Kota Probolinggo Tidak Lagi Menerima Layanan Fisioterapi

13 September 2025 - 20:09 WIB

Aktivitas Paralayang di Kawasan Bromo Viral, TNBTS Tegaskan Dilarang, Hormati Kesucian Adat Tengger

13 September 2025 - 15:18 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Jember: Waspadai Potensi Banjir dan Longsor Hingga 17 September

11 September 2025 - 20:31 WIB

Ada Dugaan Penculikan Anak di Kota Probolinggo, Polisi Minta Warga Tidak Panik

10 September 2025 - 19:57 WIB

Kekeringan Meluas, BPBD Kabupaten Probolinggo Petakan Daerah Rawan Krisis Air Bersih

9 September 2025 - 15:30 WIB

Jalur Gumitir Dibuka Lebih Awal, DPRD Jember Ingatkan Pengguna Jalan Soal Hal ini

2 September 2025 - 20:54 WIB

Kabar Baik! Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Bisa Dilintasi Mulai 4 September 2025

2 September 2025 - 18:45 WIB

Trending di Sosial