Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Lingkungan · 9 Feb 2025 19:53 WIB

Besok, BPBD Jatim Selidiki Keretakan Tanah pasca Banjir Bandang di Probolinggo


					TINJAU: Bupati Probolinggo Terpilih, Gus Haris (bertopi) dan Kalaksa BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief, saat meninjau kawasan terdampak bencana di Desa Seboro, Kec. Krejengan. (foto: istimewa).
Perbesar

TINJAU: Bupati Probolinggo Terpilih, Gus Haris (bertopi) dan Kalaksa BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief, saat meninjau kawasan terdampak bencana di Desa Seboro, Kec. Krejengan. (foto: istimewa).

Probolinggo,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) bakal menyelidiki keretakan tanah dan kerusakan bangunan yang terjadi di Desa Plaosan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief mengatakan, terdapat 24 Kepala Keluarga (KK) di Desa Plaosan yang rumahnya retak akibat adanya pergerakan tanah.

“Kami bersama BPBD Provinsi Jawa Timur, akan melakukan survey microtremor dan pemetaan wilayah retakan, karena terdapat 24 KK yang terancam,” kata Oemar, Sabtu (8/2/25).

“Namun nanti akan kita perlebar melihat potensi-potensi keretakan karena disini kan daerah perbukitan, karena bisa jadi hanya satu titik yang terlihat namun yang belum kelihatan banyak,” imbuhnya.

Di Desa Plaosan total ada 3 rumah yang rusak total dan tertimbun sehingga tidak mungkin ditempati. Sementara 21 rumah yang didiami 24 KK alami keretakan.

Menurutnya, warga yang menempati rumah-rumah terdampak tersebut harus direlokasi. Kebijakan relokasi warga di kawasan bencana ini, kini sedang dikaji.

‘Itu kita relokasi karena kalau ditempati lagi, sudah sangat tidak aman jadi harus direlokasi,” sampainya.

Diketahui, banjir bandang terjadi di Kabupaten Probolinggo, Rabu malam (5/2/25). Musibah ini tidak hanya merusak rumah, namun juga meluluhlantakkan sedikitnya 7 jembatan.

Mitigasi pasca bencana telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, untuk memulihkan infrastruktur rusak dan tatanan ekonomi warga terdampak.

Bahkan Bupati Probolinggo terpilih, Muhammad Haris atau Gus Haris, selama 2 hari maraton mengunjungi lokasi terdampak untuk memastikan kebijakan yang akan diambil nantinya efektif dan efisien. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 96 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Ingat! Mulai 10 Agustus 2025, Pasar Minggu Kota Probolinggo Pindah ke Jalan Suroyo

8 Agustus 2025 - 19:52 WIB

Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur

2 Agustus 2025 - 18:04 WIB

Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol Tertutup Longsor di Enam Titik

31 Juli 2025 - 19:36 WIB

Trending di Lingkungan