Menu

Mode Gelap
Untuk Ganti Motor Dinas, Pemkab Lumajang Sediakan Rp35 Juta per Desa Jelang Konfercab NU Kraksaan, Desakan Reformasi Pengurus Terjerat Pusaran Korupsi Bermunculan BKD Lumajang Pasrah ke Pusat, Rekrutmen ASN Masih Menggantung Pecatan PNS di Probolinggo Diringkus Polisi Pasca Gelapkan Uang demi Judi Online Dana TKD Tidak Lagi Dipotong, Pemkab Lumajang Prioritaskan Perbaikan Sekolah Rusak Rumah di Mandaran Kota Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta

Sosial · 7 Feb 2025 16:35 WIB

Prihatin, Guru Ajak Siswa yang Terisolasi Akibat Banjir Pindah Sementara


					TERDAMPAK: Sejumlah siswa yang terdampak banjir di Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, Kab. Probolinggo, sedang bertemu dengan gurunya. (foto: Ali Ya'lu). Perbesar

TERDAMPAK: Sejumlah siswa yang terdampak banjir di Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, Kab. Probolinggo, sedang bertemu dengan gurunya. (foto: Ali Ya'lu).

Probolinggo,– Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Karangren dan sejumlah guru mendatangi para siswa yang terisolir di Dusun Gilih, Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, Jumat (7/2/25) pagi.

Mereka datang dengan menggunakan perahu karet yang disediakan oleh BPBD Kabupaten Probolinggo, agar bisa menyeberangi sungai.

Kepala SDN 2 Karangren, Syaiful Anshori mengatakan, di Dusun Gilih terdapat 14 siswanya yang terisolir. Sejak putusnya jembatan, mereka belum dapat sekolah.

“Kami datang ke sini untuk menjenguk siswa kami sekaligus memberikan bantuan sembako ke mereka,” kata Syaiful.

Tak hanya menjenguk dan memberikan bantuan, ia bersama sejumlah guru lainnya mengajak para siswa untuk pindah sementara.

Pihaknya juga sudah menyediakan tempat di dusun seberang bagi para siswa untuk tinggal sebagai hunian sementara.

“Kami tawarkan kepada siswa untuk pindah dulu sampai jembatan kembali di bangun, biar mereka bisa sekolah. Kami sudah siapkan tempat, termasuk makan dari mereka akan menjadi tanggung jawab kami,” ujarnya.

Namun, ajakannya itu tak sepenuhnya diiyakan oleh para siswanya. Beberapa siswanya ada yang bersedia dibawa, dan beberapa lainnya ada yang belum berkenan.

“Fifty-fifty, ada yang mau ada yang tidak. Jadi yang mau, Insya-Allah nanti sore akan kami jemput,” bebernya.

Salah seorang siswi SDN 2 Karangren,  Minara, mengaku bersedia diajak pindah sementara karena yang mengajak adalah gurunya.

Ia berharap, jembatan yang memutus akses ke dusunnya itu bisa segera dibangun kembali oleh pemerintah, agar aktifitas ke sekolah kembali normal.

“Ingin sekolah lagi, biar pintar dan tidak ketinggalan pelajaran,” ujar siswi kelas III tersebut. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 108 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Cuaca Ekstrem, BPBD Jember: Waspadai Potensi Banjir dan Longsor Hingga 17 September

11 September 2025 - 20:31 WIB

Ada Dugaan Penculikan Anak di Kota Probolinggo, Polisi Minta Warga Tidak Panik

10 September 2025 - 19:57 WIB

Kekeringan Meluas, BPBD Kabupaten Probolinggo Petakan Daerah Rawan Krisis Air Bersih

9 September 2025 - 15:30 WIB

Jalur Gumitir Dibuka Lebih Awal, DPRD Jember Ingatkan Pengguna Jalan Soal Hal ini

2 September 2025 - 20:54 WIB

Kabar Baik! Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Bisa Dilintasi Mulai 4 September 2025

2 September 2025 - 18:45 WIB

Haul KH Abdul Hamid, Emil Dardak Serukan Jaga Persatuan dan Kedamaian

2 September 2025 - 16:35 WIB

Antisipasi Macet, Polres Pasuruan Atur Penyekatan dan Kantong Parkir untuk Haul KH Abdul Hamid ke-44

1 September 2025 - 21:09 WIB

Gelombang Demonstrasi di Gedung DPRD Kota Probolinggo, Mahasiswa Tuntut Keadilan dan Reformasi

1 September 2025 - 20:14 WIB

PT. KAI Daop 9 Jember Eksekusi Aset Rumah Dinas di Kota Probolinggo, Diklaim Penghuni Sejak 2005

1 September 2025 - 17:52 WIB

Trending di Sosial