Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Regional · 5 Jan 2025 18:53 WIB

Satu Tahun, 120 Bencana Landa Wilayah Kab. Probolinggo


					BENCANA: Bencana banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, beberapa waktu lalu. (foto: dok).
Perbesar

BENCANA: Bencana banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, beberapa waktu lalu. (foto: dok).

Probolinggo,- Sepanjang Tahun 2024, sebanyak 120 peristiwa bencana melanda wilayah Kabupaten Probolinggo. Jumlah itu, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Pada Tahun 2023, jumlah bencana yang terjadi mencapai 91 peristiwa. Artinya, ada lonjakan 29 bencana selama satu tahun terakhir.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo, Zubaidullah mengatakan, dari 120 peristiwa bencana yang terjadi sepanjang 2024, yang terbanyak adalah musibah kebakaran.

Jenis kebakaran yang terjadi variatif, mulai dari kebakaran hutan, lahan, hingga rumah. Jumlahnya mencapai 39 insiden.

Kemudian, cuaca ekstrim dan angin kencang mengakibatkan 27 bencana. Disusul musibah banjir dan genangan yang jumlahnya 25 peristiwa.

Selanjutnya, terdapat 17 insiden tanah longsor, 6 gelombang ekstrem dan abrasi, serta kecelakaan dan kekeringan masing-masing satu kejadian.

Zubaidullah menyebut, potensi terjadinya bencana di Kabupaten Probolinggo hampir merata di semua kecamatan. Mulai wilayah yang berada di dataran tinggi maupun wilayah dataran rendah.

“Pada prinsipnya semua wilayah kami waspadai sebab memiliki potensi bencana yang sama. Hanya saja jenis bencananya yang berbeda,” kata Zubaidullah, Minggu (5/1/25).

Ia melanjutkan, gejala dan fenomena alam memang bisa diprediksi. Namun lebih dari itu, perlu ada mitigasi sehingga bencana yang terjadi tidak menyebabkan dampak parah.

“Kami sudah berupaya melakukan percepatan dan koordinasi dalam penanganan bencana. Namun, masyarakat tetap memiliki peran penting untuk mengantisipasi sekaligus melakukan mitigasi bencana,” bebernya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 62 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Libatkan 243 Desa, Tahun Depan Target Sapu Bersih

15 Juni 2025 - 16:29 WIB

Gunung Raung Erupsi, KAI Jember Pastikan Perjalanan Kereta Api Tetap Aman

13 Juni 2025 - 18:46 WIB

Kembangkan Potensi Daerah, PWI Probolinggo Raya Suguhkan Program ‘KOPI PAIT’

12 Juni 2025 - 18:54 WIB

Selisih Dua Hari, Jamaah Aboge di Leces Shalat Idul Adha Hari Ini

8 Juni 2025 - 12:13 WIB

Libur Idul Adha, 29.733 Penumpang Naik Kereta Api di Daop 9 Jember

7 Juni 2025 - 15:49 WIB

Idul Adha, Perajin Pisau Potong di Kota Probolinggo Banjir Pesanan

5 Juni 2025 - 18:40 WIB

Bakal Dipotong, Ratusan Hewan Kurban di Probolinggo Diperiksa Kesehatannya

4 Juni 2025 - 18:04 WIB

H-2 Idul Adha, RPH Kota Probolinggo Terima 18 Pesanan Pemotongan Sapi

4 Juni 2025 - 17:18 WIB

KH. Nizar Irsyad Tutup Usia, Guru Besar UINSA Didapuk Nakhodai MUI Kota Probolinggo

3 Juni 2025 - 21:04 WIB

Trending di Regional