PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kota Probolinggo hari ini diviralkan dengan pawai anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pasalnya pawai yang momentumnya kemerdekaan itu, justru dicederai dengan melambangkan kekerasan membawa replika senjata api.
Pawai yang digelar Sabtu (18/8/2018) pagi dengan rute Jl. Panglima Sudirman (depan Pemkot) – Jl. Suroyo – Alun-alun itu diikuti ratusan anak Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-kanak (TK). Salah satu TK menampilkan anak-anak berpakaian hitam bercadar dan membawa replika senjata laras panjang.
Sontak hal ini viral di media sosial, beberapa akun FB juga melakukan protes. Warganet (netizen) pun ramai- ramai mengomentarinya. Bahkan organisasi kepemudaan juga ikut protes seperti GMNI, IPNU, GP Ansor dan Gusdurian Probolinggo.
Lukman Effendi, Koordinator Gusdurian Probolinggo mengaku, kaget dan kecewa. Pasalnya pawai kemerdekaan sebagai lambang perjuangan rakyat Indonesia kok tampil seperti itu.
“Kami kecewa terus terang saja, tidak selaras dengan tema pawai kemerdekaan dengan anak-anak juga memegang senjata,” ujar Lukman. Ia berharap ada tindakan tegas dari pihak terkait.
Dikonfirmasi PANTURA7.com via seluler, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Muhammad Maskur mengaku, sudah memanggil kepala TK yang bersangkutan. TK yang dimaksud adalah TK Kartika.
“Benar karena banyak laporan dari masyarakat, kami sudah memanggil kepsek yang bersangkutan. Beliau menjelaskan bahwa penampilan seperti itu untuk hiburan dan tidak ada maksud negatif,” kata Maskur.
Bahkan, kata Maskur, kepsek sampai bersumpah- sumpah untuk tak mengulangi aksi serupa. Namun pihaknya akan memanggil lagi kepsek, dan guru TK tersebut untuk menjelaskan secara detail.
“Besok kami akan panggil lagi TK yang bersangkutan bersama guru-gurunya” ujar mantan Kabag Humas dan Protokol itu.
Diketahui pawai kemerdekaan diikuti 158 lembaga PAUD se-Kota Probolinggo. Mereka pawai dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-73. (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi
Tinggalkan Balasan