Menu

Mode Gelap
Heboh Program Xpose Uncercored Dinilai Lecehkan Pesantren, MUI-NU Kompak Layangkan Kecaman Duduk di Bantalan Rel, Pria di Pasuruan Tewas Disambar KA Penataran Spesialis Pencuri Pompa Air di Rumah Ibadah Pasuruan Diringkus Polisi Karangan Bunga Misterius Dikirim ke Polres Lumajang dari ‘Korban Maling Sapi’ Tepergok Pemilik, Curanmor di Gatsu Kota Probolinggo Gagal Hunian Warga Binaan Rutan Kraksaan Digeledah, Sejumlah Barang Terlarang Ditemukan

Wisata · 25 Sep 2024 17:01 WIB

Grojokan Sewu Lumajang Masuk Enam Besar di Dunia, dan Dua Besar di Asia


					Grojokan Sewu, salah satu destinasi wisata alam di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo. Perbesar

Grojokan Sewu, salah satu destinasi wisata alam di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo.

Lumajang, – Grojokan Sewu, salah satu destinasi wisata alam yang berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, memiliki panorama alam yang memukau. Grojokan adalah istilah bahasa Jawa untuk air terjun.

Air terjun ini terkenal dengan aliran airnya yang cukup deras. Hal tersebut yang membuat pengunjung yang datang dimanjakan dengan pemandangan yang eksotis. Air terjun ini dikelilingi oleh pepohonan rindang khas pegunungan dan memiliki udara yang sejuk.

Daya tarik pertama dari tempat wisata ini adalah suasana yang tenang dan nyaman. Hal tersebut karena air terjun ini dikelilingi oleh hutan yang masih terjaga dengan baik. Ada banyak pepohonan yang menjulang tinggi di kawasan wisata ini.

Hal tersebut menciptakan suasana yang tenang dan nyaman untuk menghabiskan waktu sambil melepaskan penat.

Pj Bupati Lumajang, Indah Wahyuni mengatakan, hadirnya destinasi wisata Grojokan Sewu di Desa Sidomulyo tentunya memberikan warna baru bagi pariwisata di kawasan Pronojiwo, Lumajang.

“Hal ini harus kita sambut secara positif dan ke depan bisa selaras dengan keinginan kita bersama dalam pembangunan citra pariwisata Kabupaten Lumajang,” katanya setelah meresmikan wisata alam Grojokan Sewu, Rabu (25/9/24).

Dikatakan Grojogan Sewu nantinya bisa menambah potensi daftar perjalanan wisatawan di kawasan Pronojiwo.

“Harapannya, wisatawan bisa tinggal lebih lama dan menikmati keindahan alam di Pronojiwo, tentunya semakin tinggi pula peningkatan ekonomi di sektor pariwisata,” kata Pj. Bupati Lumajang.

Untuk itu, ia berpesan kepada Pemerintah Desa Sidomulyo agar memperhatikan pelayanan kepada wisatawan, memberikan pelayanan maksimal, serta rasa aman dan kenangan yang indah sehingga bisa memberikan kesan dan akan kembali ke Pronojiwo.

Kolaborasi antar-kelembagaan masyarakat yang disahkan dalam pengelolaan wisata desa yaitu, Bumdes menjadi satu kesatuan dalam pembangunan ekonomi desa.

“Paling penting dalam pengelolaan daya tarik wisata adalah perizinan dan jaminan keselamatan wisatawan, karena ini akan memberikan trust atau rasa aman kepada wisatawan,” katanya.

Indah Wahyuni berharap, pemerintah daerah kabupaten maupun desa mampu mendukung kegiatan kepariwisataan di desa. Sehingga hadirnya pemerintah sebagai pelayan masyarakat akan mampu menyinergikan pembangunan desa dan meningkatkan perekonomian masyarakat di sektor pariwisata.

“Keindahan Lumajang sangat eksotik, karena banyak destinasi wisata memiliki keindahan yang sangat luar biasa. Bagi wisatawan yang punya jiwa adventure, Lumajang lah tempatnya. Mari bersama-sama membangun citra baik pariwisata Kabupaten Lumajang agar bisa berkelanjutan dan berdaya saing,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Sidomulyo, Agus Eko Purnomo menjelaskan, Grojokan Sewu merupakan objek wisata terbesar keenam di dunia dan nomor dua  se-Asia. Serta satu-satunya wisata yang buka sampai malam hari di wilayah Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang.

Ia juga mengatakan, akan memberikan satu kilogram salak kepada setiap wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Panorama Grojokan Sewu. Hal ini dilakukan untuk mengenalkan potensi lokal kepada para wisatawan dan menstabilkan harga salak di Pronojiwo.

“Ini satu-satunya wisata yang buka di malam hari baru di Sidomulyo. Bagi wisatawan lokal yang berkunjung ke Grojokan Sewu dikenakan biaya Rp 10.000, sementara wisatawan mancanegara dikenakan biaya Rp 50 ribu, itu sudah include mendapatkan satu kilogram salak,” pungkasnya.

Peresmian salah satu objek wisata di Kabupaten Lumajang tersebut ditandai dengan pemukulan gong oleh Pj. Bupati Lumajang. Tampak hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang bersama jajaran Kepala OPD terkait, Forkopimca Pronojiwo, serta Pemerintah Desa Sidomulyo dan masyarakat. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 226 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Turis Asing Serbu Tumpak Sewu, Lumajang Kian Mendunia

12 Oktober 2025 - 09:44 WIB

Mengunjungi Stasiun Mrawan Jember, Jejak Sejarah dan Keindahan Alam di Puncak Jalur Kereta Api

11 Oktober 2025 - 10:19 WIB

Tumpak Sewu, Niagaranya Indonesia yang Bangkit dari Pronojiwo

3 Oktober 2025 - 16:18 WIB

Sebagian Jalur ke Bromo Diutup, via Ranupane Jadi Alternatif Utama Wisatawan

25 September 2025 - 15:59 WIB

Ada Fenomena Embun Upas di Bromo, TNBTS Waspadai Potensi Kebakaran Hutan

29 Juli 2025 - 08:43 WIB

Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku

27 Juli 2025 - 14:38 WIB

Fenomena Embun Upas di Gunung Bromo, Sajikan Eksotika bak Pegunungan Alpen

11 Juli 2025 - 08:49 WIB

Keamanan Pendaki Ditingkatkan, TNBTS Wajibkan Gelang RFID bagi Pendaki Gunung Semeru

6 Juli 2025 - 09:33 WIB

Wamen: Dulu Instagram Saya Penuh Laporan Pungli Tumpak Sewu, Sekarang Sudah Beres

29 Juni 2025 - 20:51 WIB

Trending di Wisata