Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Peristiwa · 3 Sep 2024 13:21 WIB

Pegunungan Argopuro Probolinggo Terbakar, Pendakian Ditutup


					TERBAKAR: Kepulan asap membumbung tinggi di lokasi Kebakaran Hutan di Desa Plaosan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. (foto: BPBD for PANTURA7.com)
Perbesar

TERBAKAR: Kepulan asap membumbung tinggi di lokasi Kebakaran Hutan di Desa Plaosan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. (foto: BPBD for PANTURA7.com)

Probolinggo,- Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di pegunungan Argopuro, Desa Plaosan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, Selasa (3/9/24), sekitar pukul 7.15 WIB.

“Tepatnya, lokasi kebakaran ini berada di bawah Rawa Embik,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarif.

Ia menjelaskan, titik api pertama kali diketahui dari aplikasi SiPongi+, yakni sebuah system pemantau kebakaran lahan dan hutan.

Berdasarkan aplikasi tersebut, titik api pertama kali terpantau pada Senin (2/9/2024) sekitar pukul 21.14 WIB.

“Penyebabnya masih belum kami ketahui, termasuk juga luas yang terbakar masih belum kami ketahui, petugas masih melakukan tindakan,” ucap dia.

Terpantau dari sejumlah desa di daerah pegunungan, akibat kebakaran tersebut asap kebarakan dapat terlihat dengan jelas membumbung tinggi.

Bahkan, dari Kota Kraksaan, pada Selasa siang pegunungan Argopuro sekitar lokasi, belum bisa terlihat lantaran tertutup asap.

“Jadi yang terbakar itu adalah Hutan Cemara, semak-semak, dan ilalang,” imbuh Oemar.

Akibat dari kebakaran ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder untuk melakukan penanganan, termasuk menutup akses pendakian.

Sebab, lanjut Oemar, Rawa Embik merupakan salah satu spot yang paling diminati pendaki untuk mendirikan tenda dan bermalam.

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan BPBD Situbondo dan Bondowoso, termasuk juga dengan KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam, red) Resort Bremi,” tutup dia. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 234 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

16 September 2025 - 13:21 WIB

Cidera Parah, 9 Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dioperasi

15 September 2025 - 21:26 WIB

Takziah ke Rumah Duka Laka Bus Bromo, Gubernur Khofifah Janjikan Beasiswa

15 September 2025 - 20:48 WIB

Lengkapi Pemeriksaan, Giliran Korlantas Polri Olah TKP Laka Bus di Jalur Bromo

15 September 2025 - 14:04 WIB

Kapolres Probolinggo Jamin Penanganan Laka Bus di Jalur Bromo Maksimal

15 September 2025 - 11:57 WIB

Laka Maut di Jalur Bromo Tewaskan 8 Orang, ini Pengakuan Sopir Bus

14 September 2025 - 23:28 WIB

Tunggu Kedatangan Jenazah, Keluarga Korban Laka Maut Jalur Bromo Sesaki RS Bina Sehat Jember

14 September 2025 - 22:45 WIB

Delapan Orang Meninggal Pasca Laka Bus Wisata di Jalur Bromo, ini Identitasnya Korban

14 September 2025 - 22:33 WIB

Polda Jatim Olah TKP Laka Maut Rombongan Nakes di Jalur Bromo, Gunakan 3D Scanner

14 September 2025 - 19:36 WIB

Trending di Peristiwa