Menu

Mode Gelap
Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah Pemandu Wisata Ilegal Diblacklist 5 Tahun dari TNBTS

Budaya · 20 Agu 2024 17:34 WIB

Hari Raya Karo, Warga Lereng Bromo Gelar Tari Sodoran


					TRADISI: Suasana Tari Sodoran di Balai Desa Wonotoro, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

TRADISI: Suasana Tari Sodoran di Balai Desa Wonotoro, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Warga tiga desa (Ngadisari, Wonotoro, dan Jetak) di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo pada Selasa (20/8/24) siang, melaksanakan ritual Tari Sodoran.

Ritual ini merupakan simbol pernikahan antara laki-laki dan perempuan, yang pelaksanaannya bertepatan dengan Hari Raya Karo.

Pelaksanaan ritual Tari Sodoran tahun 1946 Saka / 2024 Masehi ini bertindak sebagai tuan rumah Desa Wonotoro.

Ritual ini diawali pertemuan antara mempelai laki-laki dari Desa Wonotoro yang diperankan kepala desa dan mempelai perempuan dari Desa Jetak yang diperankan kepala desa.

Saat pertemuan ini, rombongan mempelai laki-laki membawa Jimat Klontongan yang terdiri dari tanduk sapi, tempat air, serta bambu panjang mirip tombak.

Setelah pertemuan, barulah kedua mempelai dan rombongan masuk ke dalam balai desa untuk melaksanakan ritual Tari Sodoran.

“Hari Raya Karo ini merupakan simbol cikal bakal terjadinya manusia, melalui pernikahan dan menyatunya dua keluarga,” ujar Kepala Desa Wonotoro, Sarwo Slamet.

Tari Sodoran diawali dengan pembacaan doa-doa oleh Dukun Pandita. Setelah itu barulah Tari Sodoran dimulai.

Tari Sodoran diperagakan oleh dua pasangan laki-laki dari Desa Wonotoro, dan Jetak, dan secara bergantian menari, termasuk pasangan mempelai laki-laki dan perempuan.

Di tengah ritual Tari Sodoran, kaum ibu dan remaja perempuan dari Desa Wonotoro, Jetak dan Ngadisari datang membawa bekal makanan untuk diberikan kepada kaum laki-laki yang ikut melaksanakan ritual Tari Sodoran.

“Diharapkan kami dapat lebih mengenalkan lagi ritual Tari Sodoran ini, terlebih mengenalkan kepada anak cucu kita agar ke depan tradisi ini dapat dilestarikan,” papar dia. (*)

 

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 215 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemeriahan Maulid Nabi di Pasuruan, Warga Berebut Barang dalam Tradisi Arebbuan

5 September 2025 - 10:53 WIB

Padepokan Fashion Carnaval Probolinggo, Kuatkan Identitas Kebudayaan Indonesia

31 Agustus 2025 - 20:40 WIB

Terinspirasi Pejuang Kemerdekaan, Peserta Tajemtra Berusia 70 Tahun ini Tuntaskan Rute 30 KM

24 Agustus 2025 - 08:33 WIB

15 Ribu Peserta Semarakkan Tajemtra 2025, Termasuk WNA China

24 Agustus 2025 - 02:02 WIB

Tajemtra 2025 Siap Digelar, 15.171 Peserta Terdaftar

22 Agustus 2025 - 19:22 WIB

Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo

9 Agustus 2025 - 20:51 WIB

Hari Raya Karo, 3 Desa Lereng Bromo Probolinggo Gelar Ritual Tari Sodoran

9 Agustus 2025 - 18:19 WIB

Wisatawan Mancanegara Ramaikan Tradisi Jolen di Lereng Gunung Semeru

28 Juli 2025 - 19:28 WIB

Tradisi Ujung dan Ujub, Upaya Menolak Bala di Desa Kandangan

28 Juli 2025 - 18:00 WIB

Trending di Budaya