Menu

Mode Gelap
Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian AWS dan ARG, Dua Alat Pemantau Cuaca Andalan Baru BPBD Lumajang Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional Pemprov Jatim Gelar Pasar Murah di Jember, Harga Jual Sembako Dibawah HET Terganjal Aturan, Pasien ‘Celebral Palsy’ di Kota Probolinggo Tidak Lagi Menerima Layanan Fisioterapi

Peristiwa · 20 Mei 2024 18:30 WIB

Kerap Longsor, Jalur Piket Nol Lumajang Ditutup Sejak Pagi hingga Sore


					LONGSOR: Normalisasi jalur Piket Nol Lumajang pasca terjadi tanah longsor. (foto: Asmadi). Perbesar

LONGSOR: Normalisasi jalur Piket Nol Lumajang pasca terjadi tanah longsor. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Kasatlantas Polres Lumajang, AKP Suwarno mengimbau agar masyarakat Lumajang dan Kabupaten Malang, tidak melewati jalur Piket Nol, yang terletak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabuapaten Lumajang.

“Jalur Piket Nol yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Malang saat ini sedang ditutup, karena ada proyek pelebaran jalan,” kata Suwarno, Senin (20/5/24).

Sejak ada pelebaran jalan, jelas Suwarno, eskafator yang mengeruk sebagian jalur piket nol, kerap mengakibatkan longsor. Maka dari itu, penutupan jalan dilakukan mulai pukul 08.00 sampai dengan 17.00 WIB.

“Jadi siang hari saat pekerjaan pelebaran jalan dilakukan kita tutup dari jam 8 sampai jam 5 sore, selebihnya warga boleh melintas. Kalau masih jam kerja, warga yang melintas diimbau untuk melewati jalur Curah Kobokan atau jalur utara, yakni melewati jalur Probolinggo,” paparnya.

Sementara, masyarakat Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari, untuk sementara waktu bisa melewati jalur Curah Kobokan atau Tol Cikali. Namun, untuk melewati jalur tersebut, warga diimbau agar senantiasa berhati-hati.

Pasalnya, jalur tersebut merupakan jalur aliran lahar hujan Gunung Semeru. Jika hujan turun di kawasan jalur Curah Kobokan, warga yang hendak melintas diminta tidak melanjutkan perjalanan melewati jalur Curah Kobokan.

“Sebab, saat hujan turun, jalurnya rawan dilintasi aliran lahar. Lewat Curah Kobokan sebenarnya bisa, tapi mesti hati-hati dan jalur ini tidak bisa dilewati sewaktu-waktu, jadi kami rekomendasikan untuk lewat Probolinggo,” cetus Suwarno. (*)

 

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 96 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Rumah di Mandaran Kota Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta

12 September 2025 - 13:38 WIB

Duh! Bayi Perempuan Ditemukan di Pos Ronda Pohsangit Leres Probolinggo, Sengaja Dibuang?

12 September 2025 - 08:59 WIB

Terisolasi Akibat Banjir Lahar Semeru, Puluhan Siswa SD Tak Bisa Sekolah

11 September 2025 - 16:52 WIB

Warga Sumurmati Probolinggo Jadi Korban Meninggal Banjir Bali, Jenazah Dimakamkan

11 September 2025 - 14:07 WIB

Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Warga Sumberlangsep Terisolasi

10 September 2025 - 20:10 WIB

Pikap Bermuatan Sayur Tabrak Pemotor di Grati, Dua Kendaraan Masuk Parit

10 September 2025 - 18:46 WIB

Waspada! Siswa SDN Kanigaran 6 Kota Probolinggo Nyaris jadi Korban Penculikan

10 September 2025 - 15:08 WIB

Ban Meletus dan Terjebak di Rel, Nissan Serena Dihantam Kereta Api di Probolinggo

8 September 2025 - 22:11 WIB

Heboh! Wanita Dimutilasi jadi 65 Bagian, Potongan Tubuh Ditemukan di Pacet Mojokerto

8 September 2025 - 13:20 WIB

Trending di Peristiwa