Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji Temuan Ladang Ganja di TNBTS Mencoreng Destinasi Wisata Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

Hukum & Kriminal · 19 Feb 2024 08:30 WIB

Hari ini, Warga Bakal Geruduk Rumah Guru Ngaji Cabul di Kregenan Probolinggo


					DIHAKIMI: Guru ngaji cabul, SN, saat dievakuasi dari kepungan massa, Jum'at lalu. (foto: Ali Ya'lu). Perbesar

DIHAKIMI: Guru ngaji cabul, SN, saat dievakuasi dari kepungan massa, Jum'at lalu. (foto: Ali Ya'lu).

Probolinggo,- Warga Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, mengancam akan kembali menggeruduk rumah SN (50), hari ini, Senin (19/2/24). Pasalnya, warga masih emosi dengan tindakan asusila yang dilakukan SN.

Salah seorang warga desa setempat, Amir (49) mengatakan, atas perbuatannya, warga kini menolak SN untuk tetap tinggal di desanya. Oleh karena itu, warga akan menggelar demonstrasi.

Sebab, SN dinilai sudah mencoreng nama baik desa dan adat-istiadatnya. Apalagi SN selama ini dikenal sebagai guru ngaji yang seharusnya menjadi contoh yang baik bagi santri dan masyarakat pada umumnya.

“Yayasan pendidikan justru digunakan untuk berbuat asusila. Hal ini tentu sangat dikecewakan warga. Ditambah lagi, dia (SN, red) bukan warga asli sini,” kata Amir.

Ia menyebut, selama ini SN dinilai memiliki banyak masalah. Selain tidak pernah berbaur dengan masyarakat, SN juga dikenal arogan. Tak jarang, santri-santrinya kerap menjadi korban pemukulan.

“Terkait pemukulan, sudah pernah ada yang dilaporkan ke Polres Probolinggo. Dia orangnya tidak berbaur dengan masyarakat. Bahkan, ada orang meninggal tidak ngelayat,” ujarnya.

Amir juga menyebut, SN melakukan perlakuan bejatnya itu di sekitar lokasi sakral. Di daerah tersebut, terdapat petilasan Syekh Maulana Ishak, dimana masyarakat mengenalnya sebagai petilasan Santaana.

“Lokasinya kan di sekitar tempat sakral. Bagaimana masyarakat tidak marah kalau ada perbuatan tidak bermoral, apalagi yang melakukan orang pendatang,” ujar dia.

Ia menambahkan, jika SN dan keluarganya tidak segera angkat kaki dari desanya, maka warga akan memblokade akses jalan menuju rumahnya.

“Akses menuju rumahnya itu bukan tanah pribadi. Namun wilayah petilasan. Jadi kalau dia dan keluarganya masih menempati yayasan itu, maka akses akan ditutup warga,” ucap Amir.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Kregenan, Abdur Rahman, mengatakan, sejumlah warga memang berencana melakukan demonstrasi terkait kasus SN.

Masyarakat menurut Rahman, sangat marah. Sebab selama ini SN yang dikenal sebagai guru ngaji, justru tega menghamili santrinya sendiri.

“Kami mencoba meredam, agar kondusif dan kemanan desa tetap terjaga,” janji dia. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 62 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Temuan Ladang Ganja di TNBTS Mencoreng Destinasi Wisata

2 Mei 2025 - 13:26 WIB

Anak di Bawah Umur di Lumajang Jadi Korban Rudapaksa Ayah Kandungnya

1 Mei 2025 - 15:06 WIB

Sebulan, Polres Probolinggo Bongkar 17 Kasus Narkotika dan Okerbaya

30 April 2025 - 19:32 WIB

Perselisihan soal 1 Liter Bensin, Paman dan Keponakan Berujung di PN Lumajang

30 April 2025 - 17:05 WIB

Kakak-adik Maling Motor Spesialis Bobol Rumah Ditangkap Polisi, Beraksi di 21 TKP

30 April 2025 - 16:50 WIB

Terdakwa Ganja Lumajang Divonis 20 Tahun Penjara, Kuasa Hukum Pertanyakan Keadilan

30 April 2025 - 15:21 WIB

Tiga Terdakwa Ganja Divonis 20 Tahun Penjara

30 April 2025 - 09:46 WIB

Kelompok Pemuda Rusak Cafe di Kota Probolinggo, Sejumlah Terduga Pelaku Ditangkap

29 April 2025 - 18:19 WIB

Pemuda Pasuruan Dibekuk, 8,33 Gram Sabu Siap Edar Disita Polisi

29 April 2025 - 17:32 WIB

Trending di Hukum & Kriminal