Menu

Mode Gelap
Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025 Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia

Lingkungan · 23 Jan 2024 19:15 WIB

Fenomena Unik! Hujan Guyur Sebagian Wilayah di Wisata Kumkum Mayangan


					UNIK: Pengelola wisata kumkum di PPP Mayangan, Kota Probolinggo menunjukkan lokasi hujan yang mengguyur di sebagian wilayah. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

UNIK: Pengelola wisata kumkum di PPP Mayangan, Kota Probolinggo menunjukkan lokasi hujan yang mengguyur di sebagian wilayah. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Pengunjung wisata berendam (Jawa: Kumkum) di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan, Kota Probolinggo, Selasa pagi (23/01/24) dikejutkan dengan munculnya fenomena hujan yang mengguyur hanya di sebagian lokasi.

Menurut Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo, hujan tersebut terjadi karena ada penumpukan awan yang di bawahnya terjadi putaran angin.

Fenomena hujan yang mengguyur di sebagian wilayah tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, di mana hujan yang mengguyur tersebut turun tepat di depan area bilas wisata kumkum.

Selain itu, luas hujan yang turun berdiameter sekitar 3 x 2 meter. Sontak fenomena tersebut membuat pengunjung wisata kum-kum terkejut dan heran atas fenomena tersebut.

Bahkan beberapa wisatawan yang penasaran, lantas mengabadikan fenomena langka itu menggunakan kamera ponsel.

Pengurus wisata kumkum, Sukamto mengatakan, fenomena tersebut terjadi saat ia bersama sejumlah temannya mandi (membilas badan) usai berendam di laut.

Tiba – tiba terjadi hujan, namun saat diperhatikan, hujan yang terjadi hanya di sebagian lokasi.

“Terjadinya hujan dimulai pukul 09.00 WIB dan berhenti pukul 10.00 WIB, dan untuk luasannya yakni dua hingga tiga meter saja, sementara lokasi lain kering dan tidak diguyur hujan. Karena tak ingin kehilangan momen, saya kemudian mengambil video fenomena tersebut,” ujar Sukamto.

Salah satu pengunjung, Monic mengatakan, pertama kali hujan turun ia kira atap bocor. Namun setelah dilihat lagi ternyata hujan, dan yang aneh hujan yang turun hanya di beberala bagian.

“Menurut saya hal tersebut seperti mukjizat, karena pertama kali saya melihat dan untuk durasinya sekitar satu jam,” ujarnya.

Terkait hal tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo mengatakan, fenomena hujan ini wajar dan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Menurut Sugito, fenomena ini terjadi karena adanya gumpalan awan dan di bawahnya terjadi putaran angin.

“Namun kejadian ini juga perlu diwaspadai, ketika putaran angin ini kencang dan meluas, sehingga dapat mengakibatkan angin puting beliung. Saat cuaca diwarnai El Nino seperti sekarang ini sering terjadi, namun fenomena ini perlu diwaspadai,” wantinya. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 73 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng

22 April 2025 - 19:41 WIB

Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

18 April 2025 - 09:29 WIB

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025

15 April 2025 - 02:58 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Trending di Lingkungan