Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Lingkungan · 23 Jan 2024 19:15 WIB

Fenomena Unik! Hujan Guyur Sebagian Wilayah di Wisata Kumkum Mayangan


					UNIK: Pengelola wisata kumkum di PPP Mayangan, Kota Probolinggo menunjukkan lokasi hujan yang mengguyur di sebagian wilayah. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

UNIK: Pengelola wisata kumkum di PPP Mayangan, Kota Probolinggo menunjukkan lokasi hujan yang mengguyur di sebagian wilayah. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Pengunjung wisata berendam (Jawa: Kumkum) di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan, Kota Probolinggo, Selasa pagi (23/01/24) dikejutkan dengan munculnya fenomena hujan yang mengguyur hanya di sebagian lokasi.

Menurut Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo, hujan tersebut terjadi karena ada penumpukan awan yang di bawahnya terjadi putaran angin.

Fenomena hujan yang mengguyur di sebagian wilayah tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, di mana hujan yang mengguyur tersebut turun tepat di depan area bilas wisata kumkum.

Selain itu, luas hujan yang turun berdiameter sekitar 3 x 2 meter. Sontak fenomena tersebut membuat pengunjung wisata kum-kum terkejut dan heran atas fenomena tersebut.

Bahkan beberapa wisatawan yang penasaran, lantas mengabadikan fenomena langka itu menggunakan kamera ponsel.

Pengurus wisata kumkum, Sukamto mengatakan, fenomena tersebut terjadi saat ia bersama sejumlah temannya mandi (membilas badan) usai berendam di laut.

Tiba – tiba terjadi hujan, namun saat diperhatikan, hujan yang terjadi hanya di sebagian lokasi.

“Terjadinya hujan dimulai pukul 09.00 WIB dan berhenti pukul 10.00 WIB, dan untuk luasannya yakni dua hingga tiga meter saja, sementara lokasi lain kering dan tidak diguyur hujan. Karena tak ingin kehilangan momen, saya kemudian mengambil video fenomena tersebut,” ujar Sukamto.

Salah satu pengunjung, Monic mengatakan, pertama kali hujan turun ia kira atap bocor. Namun setelah dilihat lagi ternyata hujan, dan yang aneh hujan yang turun hanya di beberala bagian.

“Menurut saya hal tersebut seperti mukjizat, karena pertama kali saya melihat dan untuk durasinya sekitar satu jam,” ujarnya.

Terkait hal tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo mengatakan, fenomena hujan ini wajar dan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Menurut Sugito, fenomena ini terjadi karena adanya gumpalan awan dan di bawahnya terjadi putaran angin.

“Namun kejadian ini juga perlu diwaspadai, ketika putaran angin ini kencang dan meluas, sehingga dapat mengakibatkan angin puting beliung. Saat cuaca diwarnai El Nino seperti sekarang ini sering terjadi, namun fenomena ini perlu diwaspadai,” wantinya. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 73 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pasca Yadnya Kasada, Polres Probolinggo Kerahkan Personel Bersih-bersih Bromo

14 Juni 2025 - 20:35 WIB

Lahan Pertanian di Lereng Bromo Jarang Tersentuh Pupuk Subsidi, Pemkab Probolinggo Cari Solusi

13 Juni 2025 - 19:16 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Satu Ton Sampah Berserakan di Kawasan Bromo

12 Juni 2025 - 16:20 WIB

Gunung Raung Erupsi, Kolom Abu Setinggi 750 Meter

11 Juni 2025 - 16:19 WIB

Inovasi Desa Purworejo Lumajang Ubah Sampah Organik Jadi Makanan Magot Bernilai Ekonomis Tinggi

28 Mei 2025 - 15:59 WIB

Dinilai Rusak Lingkungan, DPRD Jember Desak Operasional Perusahaan Tambak Dihentikan

27 Mei 2025 - 18:07 WIB

Cuaca Ekstrem Hambat Perbaikan Tanggul Kebondeli, Pemerintah Prioritaskan Keselamatan Warga

25 Mei 2025 - 18:47 WIB

DPRD Sebut Ancaman Kerusakan Makin Parah, PT Kalijeruk di Lumajang Terbukti Langgar Administrasi

25 Mei 2025 - 09:15 WIB

Alih Fungsi Lahan 1.200 Hektar di Lumajang Ancam Banjir dan Krisis Air Bersih

23 Mei 2025 - 20:41 WIB

Trending di Lingkungan