Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Ekonomi · 26 Nov 2023 09:08 WIB

Pedas! Harga Cabai Rawit di Kota Probolinggo Rp80 Ribu/Kg, Cabai Keriting Rp58 Ribu/Kg


					MAHAL: Pedagang cabai di Pasar Baru Kota Probolinggo, sedang menunggu pembeli. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

MAHAL: Pedagang cabai di Pasar Baru Kota Probolinggo, sedang menunggu pembeli. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Harga cabai rawit di Kota Probolinggo stabil di kisaran Rp80 ribu per kilogram (kg). Ditengah tingginya harga cabai rawit, cabai merah besar atau cabai keriting justru mengalami kenaikan.

Pedagang cabai di Pasar Baru, Su’eb mengatakan, harga cabai rawit saat belum ada tanda-tanda bakal turun setelah naik drastis sejak pertengahan Oktober 2023 lalu. Awalnya, harga cabai rawit Rp50/kg kemudian melonjak jadi Rp80/kg.

“Selain mahal, persediaan cabai rawit ini juga tidak banyak. Setiap kulak, saya hanya dapat 20 hingga 20 kilogram saja dari petani,” ujar dia, Minggu (26/11/23).

Su’eb mengungkapkan, masalah cuaca lah yang membuat harga cabai mahal. Banyak tanaman cabai rawit petani rusak akibat suhu panas sehingga hasil pertanian menurun.

“Selain cabai rawit, cabai besar merah juga mengalami kenaikan. Hari ini perkilogramnya Rp58 ribu, sebelumnya hanya Rp30 ribu perkilogram” imbuh Sueb.

Pedagang cabai lain, Sumiati menyebut, kenaikan harga cabai rawit terjadi sejak dua minggu lalu. Bahkan harga komoditas sambal itu menyentuh Rp90 ribu perkilogram.

“Meskipun harga cabai ini turun, namun masih terbilang mahal. Pasokan cabai dari distributor juga terus berkurang, karena ketersediaan cabai rawit di petani juga sedikit,” ujarnya. (*)

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 43 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi