Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Lingkungan · 12 Nov 2023 20:25 WIB

Kemarau Panjang, 61 Ribu Jiwa di Probolinggo Krisis Air


					KRISIS AIR: Distribusi air bersih di wilayah Kecamatan Besuk beberapa waktu lalu. (foto: Ali Yak'lu). Perbesar

KRISIS AIR: Distribusi air bersih di wilayah Kecamatan Besuk beberapa waktu lalu. (foto: Ali Yak'lu).

Probolinggo,- Musim kemarau yang masih berlangsung, membuat sejumlah daerah di Kabupaten Probolinggo hingga saat ini masih mengalami kekeringan.

Total, hingga awal November 2023 kemarin, terdapat 51 dusun yang tersebar di 30 desa masih mengalami krisis air bersih.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarif mengatakan, 30 desa tersebut tersebar di 14 kecamatan, yakni Kecamatan Tegalsiwalan, Wonomerto, Banyuanyar, Tongas, Bantaran, Kuripan, Sukapura, Lumbang dan Leces.

Kemudian Paiton, Besuk, Gading, Kotaanyar, dan Tiris. Pihaknya pun mencoba mengatasinya dengan melakukan pendistribusian ke sejumlah daerah tersebut.

“Distribusi air bersih kami laksanakan berdasarkan permohonan dari pemerintah desanya,” kata Oemar, Minggu (12/11/23).

Ia menjelaskan, hingga saat ini, total pihaknya sudah melaksanakan 260 kali pendistribusian air bersih sejak. Jumlah tersebut dilakukan dalam kurun waktu musim kemarau ini.

“Beberapa waktu setelah musim kemarau, ada desa yang mulai mengalami kekeringan. Dari itu kami lakukan pendistribusian air bersih. Total dari Juni – Oktober, sudah 260 kali kami lakukan,” ujarnya.

Oemar melanjutkan, musim kemarau tahun ini terbilang cukup panjang, sehingga tak sedikit wilayah yang mengalami kekeringan. Bahkan, akibat kekeringan ini, terdapat ribuan jiwa yang membutuhkan bantuan air bersih.

“Yang terdampak krisis air bersih akibat kekeringan ini cukup banyak, terdapat 61.371 jiwa atau 20.942 KK (Kepala Keluarga, Red.). Dari jumlah tersebut, total sudah ada 1.472.000 liter air bersih yang kami distribusikan,” ungkapnya.

Atas kondisi ini, Oemar pun mengimbau, masyarakat agar menerapkan upaya mitigasi bencana kekeringan. Seperti halnya dengan memanfaatkan sumber daya air secara lebih efektif dan efisien.

“Kalau memang butuh bantuan air bersih, segera lapor melalui pemerintah desanya, nanti kami tindaklanjuti,” ujar mantan Kabid Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo ini. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng

22 April 2025 - 19:41 WIB

Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

18 April 2025 - 09:29 WIB

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025

15 April 2025 - 02:58 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Trending di Lingkungan