Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Lingkungan · 12 Nov 2023 20:25 WIB

Kemarau Panjang, 61 Ribu Jiwa di Probolinggo Krisis Air


					KRISIS AIR: Distribusi air bersih di wilayah Kecamatan Besuk beberapa waktu lalu. (foto: Ali Yak'lu). Perbesar

KRISIS AIR: Distribusi air bersih di wilayah Kecamatan Besuk beberapa waktu lalu. (foto: Ali Yak'lu).

Probolinggo,- Musim kemarau yang masih berlangsung, membuat sejumlah daerah di Kabupaten Probolinggo hingga saat ini masih mengalami kekeringan.

Total, hingga awal November 2023 kemarin, terdapat 51 dusun yang tersebar di 30 desa masih mengalami krisis air bersih.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarif mengatakan, 30 desa tersebut tersebar di 14 kecamatan, yakni Kecamatan Tegalsiwalan, Wonomerto, Banyuanyar, Tongas, Bantaran, Kuripan, Sukapura, Lumbang dan Leces.

Kemudian Paiton, Besuk, Gading, Kotaanyar, dan Tiris. Pihaknya pun mencoba mengatasinya dengan melakukan pendistribusian ke sejumlah daerah tersebut.

“Distribusi air bersih kami laksanakan berdasarkan permohonan dari pemerintah desanya,” kata Oemar, Minggu (12/11/23).

Ia menjelaskan, hingga saat ini, total pihaknya sudah melaksanakan 260 kali pendistribusian air bersih sejak. Jumlah tersebut dilakukan dalam kurun waktu musim kemarau ini.

“Beberapa waktu setelah musim kemarau, ada desa yang mulai mengalami kekeringan. Dari itu kami lakukan pendistribusian air bersih. Total dari Juni – Oktober, sudah 260 kali kami lakukan,” ujarnya.

Oemar melanjutkan, musim kemarau tahun ini terbilang cukup panjang, sehingga tak sedikit wilayah yang mengalami kekeringan. Bahkan, akibat kekeringan ini, terdapat ribuan jiwa yang membutuhkan bantuan air bersih.

“Yang terdampak krisis air bersih akibat kekeringan ini cukup banyak, terdapat 61.371 jiwa atau 20.942 KK (Kepala Keluarga, Red.). Dari jumlah tersebut, total sudah ada 1.472.000 liter air bersih yang kami distribusikan,” ungkapnya.

Atas kondisi ini, Oemar pun mengimbau, masyarakat agar menerapkan upaya mitigasi bencana kekeringan. Seperti halnya dengan memanfaatkan sumber daya air secara lebih efektif dan efisien.

“Kalau memang butuh bantuan air bersih, segera lapor melalui pemerintah desanya, nanti kami tindaklanjuti,” ujar mantan Kabid Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo ini. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pasca Yadnya Kasada, Polres Probolinggo Kerahkan Personel Bersih-bersih Bromo

14 Juni 2025 - 20:35 WIB

Lahan Pertanian di Lereng Bromo Jarang Tersentuh Pupuk Subsidi, Pemkab Probolinggo Cari Solusi

13 Juni 2025 - 19:16 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Satu Ton Sampah Berserakan di Kawasan Bromo

12 Juni 2025 - 16:20 WIB

Gunung Raung Erupsi, Kolom Abu Setinggi 750 Meter

11 Juni 2025 - 16:19 WIB

Inovasi Desa Purworejo Lumajang Ubah Sampah Organik Jadi Makanan Magot Bernilai Ekonomis Tinggi

28 Mei 2025 - 15:59 WIB

Dinilai Rusak Lingkungan, DPRD Jember Desak Operasional Perusahaan Tambak Dihentikan

27 Mei 2025 - 18:07 WIB

Cuaca Ekstrem Hambat Perbaikan Tanggul Kebondeli, Pemerintah Prioritaskan Keselamatan Warga

25 Mei 2025 - 18:47 WIB

DPRD Sebut Ancaman Kerusakan Makin Parah, PT Kalijeruk di Lumajang Terbukti Langgar Administrasi

25 Mei 2025 - 09:15 WIB

Alih Fungsi Lahan 1.200 Hektar di Lumajang Ancam Banjir dan Krisis Air Bersih

23 Mei 2025 - 20:41 WIB

Trending di Lingkungan