Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Ekonomi · 26 Agu 2023 14:40 WIB

Produksi Tembakau di Lumajang Meningkat Pesat, Diperkirakan Lebih Seribu Ton


					JEMUR: Sepasang petani di Lumajang tengah menjemur tembakau hasil panennya. (foto: Asmadi) Perbesar

JEMUR: Sepasang petani di Lumajang tengah menjemur tembakau hasil panennya. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Tahun ini produksi tembakau di Kabupaten Lumajang mengalami peningkatan siginifikan. Hingga menjelang akhir Agustus saja, jumlah produksi tembakau sudah mencapai kisaran 1.000 ton.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Lumajang, Dwi Nurcahyo perkirakan, tahun ini produksi tembakau di kota pisang bisa lebih dari 1.333 ton dari 889 hektar lahan.

“Perkiraan kami per hektarnya itu bisa menghasilkan 1,5 ton tembakau kering mas, jadi kalau 889 hektar maka perkiraan kami produksi tahun ini bisa mencapai 1.333 ton”, kata Dwi Nurcahyo saat dikonfirmasi, Sabtu (26/8/2023).

Hasil budidaya tembakau di Lumajang dibagi dalam tiga varietas. Pertama, tembakau rajangan kasturi yang bermitra dengan PT. IDS; Kedua tembakau rajangan White Burley yang bermitra dengan PT. AO1; Varietas terakhir adalah rajangan lokal.

Banyaknya tembakau yang bermitra dengan perusahaan ini untuk menanam tembakau, berpengaruh terhadap pendapatan daerah dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

Sebab jika produksi tembakau melimpah, maka ketersediaan tembakau juga tersedia. Alhasil, perusahaan pun tidak kekurangan bahan baku untuk membuat rokok.

“Kalau tidak salah DBHCHT kita (Lumajang) tahun ini mencapai Rp32 miliar mas, yang dibagi ke sejumlah bidang seperti kesehatan, pertanian, sosial hingga penegakan hukum,” pungkasnya.

Meski beberapa wilayah di lereng Semeru sempat diterjang banjir akibat tingginya intensitas curah hujan, namun menurut Dwi, kualitas tembakau saat puncak musim kemarau seperti ini justru membaik.

“Justru saat musim kemarau kualitas tembakau kita (Lumajang) sangat bagus mas, soalnya pasca panen ini proses penjemuran tembakau yang telah dirajang (mencapai kualitas) maksimal,” pungkas dia. (*)

 

Editor Mohamad S
Publisher Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 64 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur

18 September 2025 - 19:00 WIB

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

18 September 2025 - 16:56 WIB

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

18 September 2025 - 16:33 WIB

Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar

18 September 2025 - 15:11 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

18 September 2025 - 14:58 WIB

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Trending di Pemerintahan