Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Lingkungan · 21 Agu 2023 15:17 WIB

Warga Dilanda Krisis Air Bersih, ini Langkah Taktis Pemkab Lumajang


					CEK SUMUR: Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, mengecek sumur milik warga Desa Jatisari, yang sudah tidak menyimpan air. (foto: Asmadi) Perbesar

CEK SUMUR: Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, mengecek sumur milik warga Desa Jatisari, yang sudah tidak menyimpan air. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Sekitar 100 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Cerme Kulon, Desa Jatisari, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang mengalami krisis bersih. Kondisi ini terjadi lantaran sumur-sumur sudah tidak menyimpan air pasca musim kemarau berkepanjangan.

Untuk mengatasi krisis air bersih, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang pun mengambil langkah taktis. Salah satunya dengan cara memasang meteran Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di kawasan terdampak.

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menilai, pemasangan meteran akan menggunakan sistem Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Tujuannya jelas, tujuan untuk meringankan biaya pemasangan bagi warga.

“Pemasangan meteran PDAM ini tentu kalau harga normal mahal, oleh karena itu Perumdam Tirta Mahameru saya minta memakai sistem MBR. Itu separuh harga, dari Rp1 juta menjadi Rp500 ribu, dan Rp500 ribu itu, saya minta Baznas untuk membantu separuhnya sehingga masyarakat hanya membayar Rp250 ribu,” kata Thoriq, Senin (21/8/2023).

Cak Thoriq sapaan akrab Thoriqul Haq berharap, langkah tersebut bisa menjadi solusi persoalan krisis air yang terjadi di Desa Jatisari.

“Itu beberapa langkah (yang kita lakukan), dalam waktu tiga sampai empat hari ini, semoga bisa diselesaikan persoalan kekeringan di Desa Jatisari ini,” ujarnya.

Saat ini, imbuh Cak Thoriq, pemerintah daerah melalui BPBD Lumajang secara rutin akan mendistribusikan air bersih untuk membantu kebutuhan air sehari-hari warga.

“Dalam waktu beberapa hari ini tangki (Truk BPBD) akan terus datang ke Desa Jatisari. Saya juga minta agar PDAM membuka kran umum untuk membantu kebutuhan masyarakat,” pungkas dia. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim

18 September 2025 - 19:40 WIB

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Innalillahi! HM. Buchori, Eks Wali Kota Probolinggo Dua Periode Meninggal Dunia

15 September 2025 - 15:04 WIB

Terganjal Aturan, Pasien ‘Celebral Palsy’ di Kota Probolinggo Tidak Lagi Menerima Layanan Fisioterapi

13 September 2025 - 20:09 WIB

Aktivitas Paralayang di Kawasan Bromo Viral, TNBTS Tegaskan Dilarang, Hormati Kesucian Adat Tengger

13 September 2025 - 15:18 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Jember: Waspadai Potensi Banjir dan Longsor Hingga 17 September

11 September 2025 - 20:31 WIB

Trending di Sosial