Menu

Mode Gelap
Kecelakaan Beruntun di Semambung, Dump Truck Seruduk Motor di Lampu Merah Menikmati Gurihnya Ketan Kratok, Jajanan khas Kota Probolinggo Meski Dilarang Bupati, SMPN 1 Winongan Rencanakan Study Tour ke Bali, Kadisdikbud Akan Beri Sanksi Jika Tidak Patuh Banser Siap Berantas Miras di Probolinggo, Tunggu Perintah Kiai Harjakabpro ke-279, Ada Selametan Bumi di Alun-alun Kraksaan Suami di Pasuruan Aniaya Istri Hingga Tewas di Rumah Kontrakan

Sosial · 12 Agu 2023 16:09 WIB

MUI Jatim Silaturahmi di Genggong, Godok Ekosistem Industri Halal hingga Pencegahan Politik Identitas


					SILATURAHMI: Pengurus MUI Jatim saat paparan di GOR Damanhuri Pesantren Zainul Hasan Genggong. (foto: Refky Adnan). Perbesar

SILATURAHMI: Pengurus MUI Jatim saat paparan di GOR Damanhuri Pesantren Zainul Hasan Genggong. (foto: Refky Adnan).

Probolinggo,- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur menggelar silaturahmi di GOR Damanhuri Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (12/08/23).

Dalam silaturahmi yang dihadiri ratusan perwakilan dari MUI kabupaten/kota se-Tapal Kuda ini, Ketua MUI Jawa Timur, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah menyebut ada tiga program prioritas yang sedang ia galakkan.

Tiga program prioritas itu meliputi peningkatan kualitas kehidupan keagamaan, pengembangan kualitas kehidupan kesejahteraan masyarakat, dan pengembangan ekosistem industri halal.

Tak hanya itu, Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong ini juga menyampaikan pesannya memasuki tahun politik. Ia berpesan agar Pancasila, persatuan dan kesatuan serta etika tetap dikedepankan ditengah adu kepentingan politis.

“Saya bukan melarang pengurus MUI untuk memilih politik atau opininya. Tetapi saya cuma berpesan, masuklah ke politik bangsa dan negara yang menjaga kesatuan dan Pancasila serta juga politik value (akhlak),” kata Kiai Mutawakkil.

MUI, menurut Kiai Mutawakkil, memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga marwah keislaman dan keindonesiaan. Oleh karenanya, penting bagi MUI untuk menjadi teladan sekaligus memberikan edukasi politik.

“Langkah awal yang sudah MUI Jawa Timur lakukan adalah mengeluarkan fatwa tentang politik identitas,” ucap mantan Ketua PWNU Jawa Timur ini.

Politik identitas, dijelaskan Kiai Mutawakkil, merupakan alat politik yang digunakan dengan tujuan tertentu oleh kelompok tertentu. Ciri khasnya adalah mereka memakai suku atau ras.

“Tentunya nanti tidak akan lepas dari caci maki,” tuturnya.

Sekedar informasi, silaturahmi ini merupakan yang pertama digelar MUI Jawa Timur. Selanjutnya, agenda serupa akan dilangsungkan di Kabupaten Ponorogo untuk keresidenan Mataraman 1, Nganjuk mewakili Mataraman 2, lalu di Bangkalan bagi zona Madura Raya, dan di Gresik sebagai representasi zona pantura. (*)

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Tegaskan Lindungi Hak Buruh dan Siap Beri Sanksi Tegas untuk Perusahaan Nakal

7 Mei 2025 - 17:40 WIB

Menteri Wihaji Tinjau Langsung Distribusi MBG untuk Bumil dan Balita Non-PAUD di Kota Pasuruan

7 Mei 2025 - 15:36 WIB

893 Warga Kab. Probolinggo Bakal Berangkat Haji Tahun ini, Terbanyak dari Pulau Gili

5 Mei 2025 - 19:43 WIB

Baru 60 Persen Desa di Pasuruan Patuhi Laporan Digital, Kejaksaan Ingatkan Pentingnya Transparansi

5 Mei 2025 - 19:30 WIB

Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember

1 Mei 2025 - 19:16 WIB

Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

1 Mei 2025 - 16:43 WIB

Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia

1 Mei 2025 - 15:40 WIB

KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor

1 Mei 2025 - 14:02 WIB

Unjuk Kemesraan, Bupati dan Wakil Bupati Jember Kompak Hadiri Milad PKS

28 April 2025 - 19:45 WIB

Trending di Sosial