Menu

Mode Gelap
Eks Kepala Desa di Bondowoso Edarkan Narkoba, Tertangkap di Jember. Longsor Kembali di Piket Nol, Akses Malang-Lumajang Macet Total Nelayan Hilang di Perairan Gending, Pencarian Terhambat Cuaca Buruk Kakak-beradik asal Gunung Geni Probolinggo jadi Maling Motor, Kini Dibekuk Polisi Jembatan Karangjati Anyar Putus, Warga Terpaksa Menyusuri Sungai Wisata Lumajang Terhambat Karena Dinas Pariwisata Tak Fokus Tata Kelola dan Branding

Budaya · 2 Jul 2023 18:26 WIB

Pusaka Penganti, Pusaka Khas Pasuruan yang Mendunia


					TERAMPIL: Ahli pusaka, Muhammad Jufri (52), saat membuat pusaka. Jufri menunjukkan Pusaka Penganti (insert) Perbesar

TERAMPIL: Ahli pusaka, Muhammad Jufri (52), saat membuat pusaka. Jufri menunjukkan Pusaka Penganti (insert)

Pasuruan,- Di Desa Kemiri, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, ada ahli pusaka bernama Muhammad Jufri (52) dan anaknya, Junaedi (37). Mereka telah dikenal luas sebagai perajin pusaka yang mampu menciptakan senjata-senjata tradisional dengan nilai sejarah mendalam.

Salah satu karya terkenal bapak-anak ini adalah pusaka bernama ‘Penganti’, yang berarti ‘untuk keselamatan’. Pusaka ini telah menjadi ikon khas Pasuruan dan dianggap memiliki kekuatan magis dan spiritual.

Menurut Jufri, pusaka Penganti telah ada selama kurang lebih 300 tahun, bahkan sejak zaman penjajahan Belanda. Sebagai generasi kelima dalam keluarganya yang menjaga tradisi pembuatan senjata dan pusaka, Jufri dengan bangga mewarisi keahlian ini dari leluhurnya.

Pusaka Penganti dan karya-karya mereka lainnya, seperti pisau, clurit, keris, pedang, liontin, dan cincin, dibuat dengan menggunakan metode tradisional.

Sebelum memulai proses pembuatan, Jufri dan Junaedi harus menjalankan ritual khusus dan mencari hari yang dianggap baik menurut tradisi, seperti Senin Pahing, Jumat Pon, dan Jumat Kliwon.

“Dalam sebulan, kami mampu menciptakan antara 3 hingga 6 pusaka,” ungkap Jufri dengan penuh semangat, Minggu (2/7/23).

Terkait harga, Jufri tidak menentukan harga tetap untuk pusaka-pusaka buatannya. Ia lebih memilih untuk menerima mahar sesuai kesepakatan dengan pemesan.

Hal ini menunjukkan bahwa karya-karya mereka tidak hanya bernilai materi, tetapi juga memiliki nilai spiritual yang mendalam bagi pemiliknya.

Tidak hanya mendapat pesanan dari penduduk sekitar Pasuruan, tetapi kini pemesan pusaka Penganti juga berasal dari negara-negara di Asia Tenggara seperti Singapura dan Malaysia.

“Ada banyak orang dari Singapura dan Malaysia yang memesan pusaka dari kami,” tambah Jufri dengan bangga. (*)

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 386 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pradaksina, Ritual Puncak Perayaan Waisak di Klenteng Tri Dharma Sumber Naga Probolinggo

13 Mei 2025 - 08:54 WIB

Pariwisata Lumajang Butuh Inklusi Pelaku Lokal, Bukan Sekadar Panggung untuk EO Luar

11 Mei 2025 - 16:10 WIB

Harjakabpro ke-279, Ada Selametan Bumi di Alun-alun Kraksaan

10 Mei 2025 - 06:34 WIB

Umat Hindu Tengger Rayakan Kuningan, Berharap Dianugerahi Kesehatan dan Keselamatan

3 Mei 2025 - 20:50 WIB

Kontes Domba Lumajang 2025 Diikuti 65 Peserta

24 April 2025 - 16:24 WIB

Umat Hindu Bromo Rayakan Galungan, Begini Kemeriahannya

23 April 2025 - 22:18 WIB

Pantai Mbah Drajid Jadi Jujukan Warga Mandi di Laut saat Lebaran Ketupat

7 April 2025 - 16:24 WIB

Kapolres Pasuruan Kota Terbitkan Edaran Jelang Praonan, Ini Aturannya

5 April 2025 - 16:13 WIB

Sosok Kakek Calang, Pembabat Desa Kamalkuning Probolinggo (2)

5 April 2025 - 12:41 WIB

Trending di Budaya