Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Ekonomi · 4 Jun 2023 17:49 WIB

Ada Onde-onde Bondet di Kota Pasuruan, Rasanya Gurih Nikmat 


					GURIH: Ismatul Laila saat menggoreng onde-onde bondet jualannya. (foto: Moh. Rois). Perbesar

GURIH: Ismatul Laila saat menggoreng onde-onde bondet jualannya. (foto: Moh. Rois).

Pasuruan,- Di Jalan Hasanudin, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, ada jajanan tradisional bernama onde-onde bondet. Jajanan ini kini tengah mencuri perhatian warga.

Onde-onde ini tidak seperti pada umumnya. Sebab jajanan ini memiliki ukuran yang lebih besar dengan diameter 15 sentimeter sehingga dinamakan onde-onde bondet.

Ismatul Laila, penjual onde-onde bondet, mengatakan, ia memulai usaha sekitar tahun 2019. Selain menjualnya secara langsung di rumahnya, ia juga menerima pesanan melalui penjualan online.

“Saya juga menerima pesanan melalui online,” kata Ibu empat orang anak ini ditemui di rumahnya, Jum’at (04/06/23).

Menurutnya, tidak hanya warga Pasuruan yang meminati onde-onde buatannya, tetapi juga banyak pesanan datang dari kota-kota lain, bahkan hingga ke Pulau Madura.

Dalam sehari, istri anggota TNI A-D ini bisa membuat 220-230 biji onde-onde bondet. Ratusan biji onde-onde itu habis saat itu juga diambil pembeli dan pemesan.

“Sebiji kue onde-onde bondet ini kami jual dengan harga Rp 6 ribu. Onde-onde bondet biasanya dipesan untuk disajikan dalam prosesi hajatan pernikahan, sunatan, atau sebagai oleh-oleh bagi mereka yang pulang kampung,” urainya.

Untuk proses pembuatannya, sama seperti membuat onde-onde pada umumnya. adonan terigu yang sudah dicampur gula dan fanili, dimasukkan kedalam air.

Setelah itu dibentuk dan didalamnya di isi kacang ijo yang sudah disediakan. “Setelah terbentuk, satu persatu dilabur dengan wijen. Kemudian onde-onde digoreng,” jelasnya.

Deby, salah seorang pembeli mengakui onde-onde buatan Laila ukurannya memang besar, berbeda dengan onde-onde pada umumnya. Ia mengaku satu biji onde-onde dibagi dengan temannya, untuk disantap bersamaan.

“Ukurannya besar dan rasanya enak. Saya langganan beli disini,” ujarnya tersenyum. (*) 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 175 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Dari Dapur Nenek ke Meja Milenial, Makanan Tradisional yang Menyatukan Zaman

24 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Target Luas Tanam Tembakau di Kabupaten Probolinggo Belum Tercapai

18 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Trending di Ekonomi