Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Pemerintahan · 20 Mei 2023 20:33 WIB

Kabupaten Lumajang Kekurangan Tenaga Penyuluh Pertanian, Kok Bisa?


					Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang. Perbesar

Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang.

Lumajang,- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang kekurangan tenaga penyuluh di bidang pertanian. Saat ini, baru tersedia 115 tenaga penyuluh untuk melayani 198 desa dan 7 kelurahan di kota pisang.

Kepala DKPP Kabupaten Lumajang melalui Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Hendra menyampaikan, jumlah penyuluh pertanian yang ada di wilayahnya masih belum bisa dikatakan ideal.

“Memang kita masih kekurangan tenaga penyuluh pertanian. Tapi, peran tenaga penyuluh terus bekerja secara maksimal untuk membantu para petani, agar bisa menggenjot wilayahnya,” kata Hendra saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (20/5/2023).

Menurut Hendra, idealnya satu petugas penyuluh pertanian bertanggung jawab untuk satu desa. Namun saat ini mereka harus mendampingi 2 hingga 3 desa sekaligus lantaran minimnya sumberdaya manusia.

Dikatakannya, rekrutmen untuk tenaga penyuluh ini tidak bisa begitu saja dilakukah oleh pemerintah daerah. Sebab yang bisa melakukan rekrutmen adalah pemerintah provinsi dan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian.

“Dari total 115 penyuluh pertanian yang ada saat ini, 66 orang berstatus P3K, sedangkan 49 orang penyuluh pertanian yang berstatus ASN di Kabupaten Lumajang,” bebernya.

Tenaga penyuluh pertanian ini, imbuhnya, ada 2 kategori yakni jenjang keahlian dan keterampilan. Untuk dua kategori tersebut, pihaknya sudah mengusulkan kekurangan tenaga penyuluh sejak 2022 yang lalu.

“Kami juga sudah usulkan mulai tahun 2022 lalu. Hingga tahun depan ya masih akan kekurangan tenaga penyuluh guna menutupi wilayah-wilayah kurang petugas tersebut,” pungkasnya. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 131 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan

29 Juli 2025 - 18:05 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Dampak Kelangkaan BBM, Pemkab Jember Terapkan Belajar dan Kerja dari Rumah

29 Juli 2025 - 11:52 WIB

Trending di Pemerintahan