Menu

Mode Gelap
Viral! Truk Tambang Terjebak Lahar Dingin di Lumajang Ditemani Bupati Gus Haris, Gubernur Khofifah Tanam Mangrove di Pantai Bahak Longsor 50 Meter di Senduro Lumajang, Jalan Antar Desa Lumpuh Total Kekeringan Meluas, BPBD Kabupaten Probolinggo Salurkan 237 Ribu Liter Air Bersih Banjir Langganan di Desa Senduro, Ketika Drainase Tak Lagi Mampu Menampung Derasnya Air Beras, Minyak, Gula hingga Telur Dijual Murah di Taman Kota Pasuruan

Ekonomi · 7 Apr 2023 17:41 WIB

Hingga April, Produksi Garam di Probolinggo Belum Dimulai


					Salah satu petani garam di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Perbesar

Salah satu petani garam di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

Probolinggo – Intensitas hujan tinggi yang sering terjadi hingga saat ini membuat produksi garam di Kabupaten Probolinggo terganggu. Hal ini pun membuat masa produksi garam lokal tertunda atau mundur dari biasanya.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo, Hari Pur Sulistiyono mengatakan, idealnya masa persiapan produksi garam ini memang dilakukan pada awal April. Kemudian pada akhir April sampai awal Mei sudah bisa mulai produksi.

Sehingga panen mulai bisa dilakukan pada bulan Juni. Kemudian puncak panen bisa terjadi pada bulan Juli – September.

“Masih turun hujan, belum ada lahan garam yang produksi. Kemungkinan Mei baru bisa mulai melakukan persiapan produksi,” katanya, Jumat (7/4/2023).

Ia menjelaskan, kondisi cuaca memamg membuat petani garam di Kabupaten Probolinggo yang tersebar di sejumlah kecamatan mulai Dringu, Gending, Pajarakan, Kraksaan, hingga Paiton tak bisa berproduksi. Sebab petani setempat memang masih sangat mengandalkan sinar matahari dalam proses kristalisasi garam.

Sehingga, saat kondisi sering mendung dan berpotensi hujan, maka petani enggan memproduksi garam lantaran potensi gagal panen cukup tinggi. Ia menyebut, petani sudah paham, kapan saat yang tepat untuk memproduksi garam.

“Tentunya kalau cuaca terik, petani garam pasti berlomba-lomba mulai memproduksi garam,” ucapnya.

Sebagai informasi, Diskan setempat mendapat target produksi garam dari Pemprov Jatim sebesar 12 ribu ton. Jumlah tersebut masih sama dengan tahun sebelumnya.

Pada 2022 dengan target 12 ribu ton, yang terealisasi 3.244 ton. Pada 2021 targetnya 22 ribu ton dengan capaian 6 ribu ton. Dan pada 2020 dengan target 22 ribu ton, capaiannya 12 ribu ton. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Target Luas Tanam Tembakau di Kabupaten Probolinggo Belum Tercapai

18 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Harga Tembakau di Probolinggo Mulai Melonjak, Tembus Rp 66 Ribu/Kg

15 Agustus 2025 - 14:48 WIB

Klaim Kondisi Sedang Tidak Baik, Gudang Garam Paiton tak Jamin Beli Tembakau

14 Agustus 2025 - 18:53 WIB

Cegah Penimbunan, Satgas Pangan Sidak Produsen dan Agen Beras di Pasuruan

14 Agustus 2025 - 17:48 WIB

Momentum Kemerdekaan, Okupansi Hotel di Bromo Naik hingga 70 Persen

12 Agustus 2025 - 18:57 WIB

Percepat Sertifikasi Tanah Wakaf, BWI Probolinggo Masifkan Sosialisasi

12 Agustus 2025 - 18:02 WIB

Penjual Bendera Musiman Marak, Namun Omset Kini Turun

8 Agustus 2025 - 18:10 WIB

Ancaman TSNA Bayangi Petani Tembakau Lumajang Jelang Panen

7 Agustus 2025 - 12:05 WIB

Susu Kambing Senduro, dari Peternakan ke Gelas, Bisnis Sehat ala Anak Muda Lumajang

6 Agustus 2025 - 16:09 WIB

Trending di Ekonomi