Menu

Mode Gelap
Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025 Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia Anak di Bawah Umur di Lumajang Jadi Korban Rudapaksa Ayah Kandungnya KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor

Ekonomi · 7 Apr 2023 17:41 WIB

Hingga April, Produksi Garam di Probolinggo Belum Dimulai


					Salah satu petani garam di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Perbesar

Salah satu petani garam di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

Probolinggo – Intensitas hujan tinggi yang sering terjadi hingga saat ini membuat produksi garam di Kabupaten Probolinggo terganggu. Hal ini pun membuat masa produksi garam lokal tertunda atau mundur dari biasanya.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo, Hari Pur Sulistiyono mengatakan, idealnya masa persiapan produksi garam ini memang dilakukan pada awal April. Kemudian pada akhir April sampai awal Mei sudah bisa mulai produksi.

Sehingga panen mulai bisa dilakukan pada bulan Juni. Kemudian puncak panen bisa terjadi pada bulan Juli – September.

“Masih turun hujan, belum ada lahan garam yang produksi. Kemungkinan Mei baru bisa mulai melakukan persiapan produksi,” katanya, Jumat (7/4/2023).

Ia menjelaskan, kondisi cuaca memamg membuat petani garam di Kabupaten Probolinggo yang tersebar di sejumlah kecamatan mulai Dringu, Gending, Pajarakan, Kraksaan, hingga Paiton tak bisa berproduksi. Sebab petani setempat memang masih sangat mengandalkan sinar matahari dalam proses kristalisasi garam.

Sehingga, saat kondisi sering mendung dan berpotensi hujan, maka petani enggan memproduksi garam lantaran potensi gagal panen cukup tinggi. Ia menyebut, petani sudah paham, kapan saat yang tepat untuk memproduksi garam.

“Tentunya kalau cuaca terik, petani garam pasti berlomba-lomba mulai memproduksi garam,” ucapnya.

Sebagai informasi, Diskan setempat mendapat target produksi garam dari Pemprov Jatim sebesar 12 ribu ton. Jumlah tersebut masih sama dengan tahun sebelumnya.

Pada 2022 dengan target 12 ribu ton, yang terealisasi 3.244 ton. Pada 2021 targetnya 22 ribu ton dengan capaian 6 ribu ton. Dan pada 2020 dengan target 22 ribu ton, capaiannya 12 ribu ton. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi