Menu

Mode Gelap
Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025 Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia

Budaya · 2 Apr 2023 16:00 WIB

Es Campur Saparuwa, Minuman Legendaris Khas Pasuruan yang Menggugah Selera


					KHAS: Warung es campur saparuwa yang berada di jalur pantura Kota Pasuruan. (foto: Moh. Rois) Perbesar

KHAS: Warung es campur saparuwa yang berada di jalur pantura Kota Pasuruan. (foto: Moh. Rois)

Pasuruan,- Es campur saparuwa merupakan es campur legendaris di Pasuruan. Warung es campur yang berada di Jalan A Yani, Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan ini selalu dipenuhi oleh pembeli, terutama di bulan puasa.

“Di bulan puasa ini, kami memang selalu kebanjiran pembeli. Mereka biasanya membeli es campur untuk takjil di masjid dan pondok pesantren,” kata Nur Izza, salah satu karyawan warung es campur saparuwa.

Es campur saparuwa telah berdiri sejak tahun 1979. Nama es campur saparuwa diambil dari bulan Jawa, sapar dan ruwa.

Bulan sapar merupakan bulan kelahiran anak pertama pemilik warung es campur saparuwa. Sementara bulan ruwa merupakan bulan berdirinya warung es tersebut.

Menurut pemilik warung es campur saparuwa, Kholifa, es campur saparuwa ini terdiri dari campuran berbagai bahan seperti nanas, kelapa muda, cincau hitam, kolang-kaling, jomble (jelly hijau).

Semua bahan diolah dengan cara yang benar untuk menghasilkan es campur yang nikmat dan segar. Yang membut es campur ini berbeda dengan es campur pada umumnya adalah manisan nanas.

“Bedanya ada di manisnya nanas. Kalau es campur lainnya tidak ada manisan nanasnya,” kata Kholifa.

Usaha es campur ini merupakan warisan dari orang tuanya. Kholifa adalah generasi kedua dari keluarga yang mengelola usaha es campur dan telah berdiri selama puluhan tahun.

Dijelaskan Kholifa, meskipun usaha tersebut telah lama berjalan, hanya dua dari enam anak yang diajarkan cara membuat es campur oleh orang tuanya. Keduanya adalah anak perempuan, termasuk dirinya.

“Orang tua saya kan punya 6 orang anak, 4 Laki-laki 2 perempuan. Nah tang diajari membuat es capur hanya anak yang perempuan, termasuk saya ini,” jelasnya.

Es campur saparuwa bukan hanya sekadar makanan penutup yang menyegarkan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas kuliner di Pasuruan.

Pelanggan es campur saparuwa tidak hanya berasal dari warga Pasuruan saja, tapi juga dari luar daerah yang sengaja mampir ketika melintas di Pasuruan.

“Jadi yang pernah beli es campur di sini, ketika ke Pasuruan pasti mampir,” ujar Kholifa.

Kholifa mengaku bahwa warungnya pernah menjual seribu bungkus es campur dalam sehari. Hal ini menunjukkan betapa populer dan diminatinya es campur saparuwa di kalangan masyarakat.

“Dulu itu pernah terjadi dalam satu hari kami mampu menjual seribu bungkus es campur. Kalau normalnya, ya sekitar 500 bungkus per hari,” bebernya.

Harga es campur saparuwa memang terjangkau, sehingga semua kalangan bisa menikmati es campur legendaris ini tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.

Satu bungkus es campur dijual dengan harga Rp13 ribu. Namun, bagi pelanggan yang ingin menikmati es campur saparuwa di tempat, harga yang dibanderol adalah Rp7 ribu.

Jadi, bagi Anda yang ingin mencoba es campur saparuwa, jangan khawatir dengan harga mahal. (*)

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 71 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun

1 Mei 2025 - 17:10 WIB

Mengenal Mini Boat Racing, Lomba Perahu Mini Khas Desa Banjarsari Probolinggo

28 April 2025 - 20:59 WIB

Mengenal Lebih Dekat Sejarah Kereta Api di Lumajang, dari Masa Kolonial hingga Sekarang

26 April 2025 - 18:23 WIB

Kontes Domba Lumajang 2025 Diikuti 65 Peserta

24 April 2025 - 16:24 WIB

Umat Hindu Bromo Rayakan Galungan, Begini Kemeriahannya

23 April 2025 - 22:18 WIB

Jalur Kereta Api di Lumajang Masa Kolonial, Tingkatkan Produksi dan Distribusi Komoditas Ekspor

20 April 2025 - 14:04 WIB

Mengenal Sejarah Transportasi Kereta Api di Lumajang pada Masa Kolonial Belanda

19 April 2025 - 12:52 WIB

Pemerintah Lumajang Dukung Usulan Pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Lumajang

13 April 2025 - 13:21 WIB

Kereta Api Masih Favorit, Penumpang di Daop 9 Capai 117.208 Orang Selama Arus Balik

10 April 2025 - 22:04 WIB

Trending di Regional