Menu

Mode Gelap
Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

Ekonomi · 1 Apr 2023 14:23 WIB

Kripik Pisang Senduro, Camilan Khas Lumajang yang Kini Banyak Diburu


					UNTUNG: Produsen Keripik Pisang Senduro, Imam Masdi, memperlihatkan produknya. (foto: Asmadi) Perbesar

UNTUNG: Produsen Keripik Pisang Senduro, Imam Masdi, memperlihatkan produknya. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Salah satu tradisi masyarakat Indonesia dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri adalah mempersiapkan camilan. Camilan maupun aneka kue ini, nantinya disediakan sebagai suguhan bagi warga yang berkunjung ke rumahnya.

Selain demi menghormati tamu, tradisi ini tentunya membawa keuntungan bagi produsen makanan ringan atau camilan.

Seperti yang diakui Imam Masdi, warga Desa/Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Keripik pisang produksinya saat ini mulai laris manis diburu pembeli. Bahkan omset penjualan meningkat sekitar 50 persen dibandingkan sebelumnya.

Setiap hari, Imam dibantu sejumlah anggota keluarganya membuat keripik pisang. Dimulai dari mengelupas pisang jenis kirana yang masih mentah, memotong tipis-tipis dengan alat khusus dan menggoreng di atas tungku kayu.

Keripik pisang merupakan makanan cemilan yang biasa tersaji saat puasa dan Lebaran. Sehingga tidak heran, sejak memasuki bulan puasa para perajin sudah mulai kebanjiran pesanan.

Kebetulan daerah Kecamatan Senduro merupakan wilayah yang mudah untuk mendapatkan pisang jenis apapun. “Keripik pisang terdiri dari satu varian. Yakni rasa original,” kata Imam, Sabtu (1/4/2023).

Harganya mulai Rp50 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram, tergantung dari jenis pisangnya.

Adapun harga yang dipatok untuk pembelian eceran per 200 gram keripik pisang sebesar Rp10 ribu. Jika dijual kembali harga per kilogramnya bisa didapatkan dengan harga Rp12 sampai Rp15 ribu.

Sedangkan bahan baku pisang, memanfaatkan pisang khas Desa Senduro. Jenisnya pisang mas kirana, pisang buah, pisang agung, pisang rojopolo, dan ada juga yang terbuat dari tela madu dan talas.

“Kalau per harinya bisa mendapatkan Rp3 juta. Untuk pengolahan pisangnya bisa lebih dari dua puluh tundun pisang,” katanya.

Menurut Ikan, sepekan sebelum bulan puasa, sudah banyak pesanan yang masuk. Pesanan paling banyak selain warga lokal, berasal dari wilayah Malang dan Sidoarjo.

Dalam sehari, Imam bisa memproduksi 70 kilogram keripik pisang. Sedangkan dalam satu bulan, omset yang ia raup sekitar Rp90 juta.

“Ya, kalau ditotal hasil dalam sebulan bisa mencapai Rp90 juta,” ujarnya memungkasi. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 245 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

18 September 2025 - 16:33 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

18 September 2025 - 14:58 WIB

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Trending di Ekonomi