RUGI: Petani padi asal Kecamatan Krejengan, tetap panen meski harga gabah murah. (foto: Ainul Jannah).

Petani Menjerit! Harga Pupuk Mahal, Gabah Diobral

Kraksaan,- Persoalan pupuk subsidi di sejumlah daerah, tak terkecuali di Kabupaten Probolinggo, tak kunjung usai. Selain sulit didapat, harga pupuk juga melangit.

Di Kabupaten Probolinggo, harga pupuk urea bersubsidi sekitar Rp450 ribu per kwintal. Kisaran harga ini dinilai sangat tinggi dan sulit dijangkau oleh para petani.

“Mahal sekali itu, biasanya urea yang subsidi Rp250 ribu/kwintal tapi disini Rp450 ribu/kwintal,” kata salah seorang petani asal Kecamatan Paiton, Saiful Islam, Sabtu (11/3/23).

Dijelaskan Saiful, ditengah mahalnya harga pupuk subsidi, harga gabah hasil panen petani justru murah. Saat ini, gabah kering hanya dihargai Rp4 juta/ton.

Meski murah, namun petani tetap harus menjual gabahnya. “Banyak yang dijual ke tengkulak, diobral, karena petani butuh uang untuk menutupi biaya tanam,” urainya.

“Hasil panen jelas tidak cukup. Itu kalau dihitung-hitung, Rp4 juta itu hanya untuk pupuknya saja. Kalau tiga bulan, itu sudah lebih biayanya,” Saiful menambahkan.

Petani lainnya, Suarno (46) mengatakan, harga pupuk bersubsidi jenis urea di tempatnya berkisar antara Rp440 ribu/kwintal hingga Rp450 ribu/kwintal.

“Ada yang Rp440 ribu ada yang Rp450/kwintal. Itu mahal sekali, kalau yang subsidi aja harganya sampai segitu, apalagi yang non-subsidi,” keluh petani asal Kecamatan Krejengan ini. (*)

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Baca Juga  Beras Mahal, Harga Gabah Kering di Lumajang Justru Anjlok

Baca Juga

Susul Bawang Merah, Harga Cabai Rawit dan Cabai Besar Juga Naik

Probolinggo,- Selain bawang merah yang harganya naik, dua komoditas dapur cabai rawit dan cabai besar …