Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Ekonomi · 22 Feb 2023 16:58 WIB

Tekan Lonjakan Harga, Pemprov Jatim Gerojok Kab. Probolinggo 100 Ton Beras


					BEREBUT: Sejumlah warga sedang mengantri untuk mendapatkan beras murah dari Pemprov Jatim. (foto: Ali Ya'lu) Perbesar

BEREBUT: Sejumlah warga sedang mengantri untuk mendapatkan beras murah dari Pemprov Jatim. (foto: Ali Ya'lu)

Kraksaan,- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menggelar Operasi Pasar di Kabupaten Probolinggo, Rabu (22/2/2023) pagi. Hal itu dilakukan lantaran harga beras di pasaran Kabupaten Probolinggo, masih tinggi.

Setidaknya, Pemprov Jatim mendistribusikan 100 ton beras. Distribusi beras dilakukan sejak 17 Februari lalu. Pada hari ini, distribusi beras murah dilakukan di 10 titik yang berbeda, salah satunya di Pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan.

“Kami bersama kejaksaan, pemerintah, Bulog dan sejumlah pihak melakukan operasi beras untuk menekan tingginya harga di pasaran,” kata Kapolres AKBP Teuku Arsya Khadafi, Rabu (22/2/2023).

Ia menjelaskan, dalam kegiatan tersebut pihaknya sengaja mengawal agar pendistribusian beras benar-benar sampai pada masyarakat yang membutuhkan. Dengan demikian, kebutuhan beras masyarakat bisa terpenuhi dengan harga terjangkau.

“Harga beras yang didistribusikan ini tentunya jauh dibawah dari harga beras di pasaran. Sehingga masyarakat tidak bingung. Perkilogramnya Rp 9.400,” papar Kapolres.

Sementara itu, Pengelola Sistem Resi Gudang (SRG) Kraksaan, Prabowo mengatakan, distribusi beras dari Pemprov Jatim ini merupakan upaya bersama untuk menekan tingginya harga beras di pasaran.

Beras yang didistribusikan, seharga Rp 94.000 per karungnya atau per 10 kilogramnya. Ia menyebut, harga yang dipatok sudah berada di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

“HET nya Rp. 9.450 per kilogramnya dan ini dijual dibawah HET, karena tujuannya memang untuk menekan lonjakan harga di pasaran,” ujarnya.

Ia melanjutkan, distribusi beras tersebut sejatinya telah dimulai sejak 17 Februari lalu. Setiap hari Pemprov Jatim mengirimkan beras 100 ton yang disebar di sepuluh titik. Masing-masing lokasi dijatah 10 ton.

“Distribusi ini akan terus berlanjut hingga beras ini tidak lagi terbeli. Artinya kalau sudah tak terbeli, harga beras di pasaran sudah normal lagi,” ia memungkasi. (*)

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Dari Dapur Nenek ke Meja Milenial, Makanan Tradisional yang Menyatukan Zaman

24 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Target Luas Tanam Tembakau di Kabupaten Probolinggo Belum Tercapai

18 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Trending di Ekonomi