PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pasca rentetan perisitiwa bom yang terjadi di Surabaya dan Sidarjo lalu, Presiden Jokowi lantas mengeluarkan perintah agar lembaga pendidikan bersih dari ajaran radikal. Di Kota Probolinggo sendiri, langkah itu langsung disikapi Dinas Pendidikan kota setempat.
Seperti disampaikan Mochammad Maskur, Kepala Dikpora (Dinas Pendidika Pemuda dan Olah raga, red) kota Probolinggo. Pihaknya menyambut baik perintah Presiden RI itu, yang meminta lembaga pendidikan ikut berperan aktif, dalam pemberantasan teror.
“Kita sepakat dengan Presiden Jokowi, termasuk Menteri Pendidikan bahwa ajaran radikalisme tak boleh masuk di sekolah,” ujar Maskur, Minggu (20/5/2018).
Lanjut Maskur, perlunya penguatan pendidikan karakter yang menjadi tanggung jawab bersama, agar siswa dapat dibentengi jiwa kebangsaannya. Sementara, terkait adanya dugaan sekolah di Kota Probolinggo yang mengajarkan ajaran radikalisme, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres Probolinggo Kota.
“Baik sekolah, lingkungan, orang tua punya peran penting dalam menanamkan pendidikan karakter, agar terhindat dari faham, ataupun ajaran radikalisme dan itu bisa kita tanamkan mulai TK, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, Ruang Publik, hingga Mimbar Umum,” tandasnya. (*)
Penulis : Rahmad Soleh
Editor : Achmad Kifly
Tinggalkan Balasan