Menu

Mode Gelap
Kapolres Probolinggo Tinjau Lokasi Terdampak Gempa di Tiris, Salurkan Bantuan Top Up Barcode Subsidi Wajib Lewat Bank Jatim, Penambang Pasir Lumajang Kini Harus Legal Top Up Barcode Subsidi Harus Lewat Verifikasi Izin Tambang, BPRD Terapkan Skema Baru Polisi Ringkus Tiga Terduga Pembunuh Korban yang Ditemukan di Sungai Pasuruan Menatap Masa Depan Lumajang Melalui Lensa Anak Muda Peduli Gempa Tiris, Bupati Gus Haris Tinjau Langsung dan Salurkan Bantuan

Politik Dan Pemerintahan · 11 Mei 2018 16:27 WIB

Soal Savana Sikasur, Pemkab Probolinggo : Tidak Ada Maksud Rebutan Wilayah


					Soal Savana Sikasur, Pemkab Probolinggo : Tidak Ada Maksud Rebutan Wilayah Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sebuah destinasi wisata yang terbentang di kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Pegunungan Argopuro, menjadi buah bibir beberapa hari terakhir. Sebab, kawasan wisata yang disebut Savana Sikasur itu, tak hanya menyajikan hamparan savana eksotis, namun juga polemik geografis.

Polemik muncul setelah DPRD Kabupaten Situbondo bereaksi atas postingan akun ‘Facebook’ bernama ‘Info Kabupaten Probolinggo’ yang mengklaim dan mempromosikan kawasan tersebut, Selasa (8/5/2018) lalu. Bahkan anggota dewan Kabupaten Situbondo, menggalang tanda tangan dukungan kepemilikan kawasan itu.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kabudayaan (Dsiporaparbud) Kabupaten Probolinggo, M. Sidik Widjanarko menyampaikan, berdasarkan GPSmap savana sikasur masuk wilayah Kabupaten Probolinggo. Kawasan berketinggian 2.500 meter diatas permukaan laut (MDPL) itu, berjarak sekitar 10 km dari wilayah Desa Kalianan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo.

“Menurut Goggle Map begitu, peta diambil Perhutani Probolinggo dari Goggle Map,” kata Sidik melalui sambungan seluler, Jum’at (11/5/2018).

Bahkan savana Sikasur, menurut Sidik, masuk dalam rangkaian pembangunan wisata 4 B (Bremi), yakni meliputi wisata Bremi dan Taman Hidup, sebagai target pengembangan wisata setelah 1 B (Bromo), dengan cakupan wisata Gunung Bromo dan air terjun Madakaripura.

Sedangkan dua titik wisata lain yang menjadi fokus pengembangan, sambung Sidik, adalah 2 B (Bentar) meliputi Pulau Gili Ketapang dan Pantai Bentar. “ Lalu ada 3 B (Binor), meliputi Pantai Duta dan Pantai Bohay,” jelas mantan Kepala Dsiperindag Kabupaten Probolinggo ini.

Semangat pengembangan wisata itulah, jelas Sidik, membuat tim percepatan yang melibatkan Pemkab, Perhutani dan DPRD meninjau langsung potensi Sikasur beberapa hari lalu. “Jadi tidak ada maksud rebutan wilayah, tetapi menjual paket 4 B (Bermi, red) untuk keperluan kunjungan wisata saja,” papar dia. (*)

 

 

 

Penulis : Moh. Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 30 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Fenomena Embun Upas di Gunung Bromo, Sajikan Eksotika bak Pegunungan Alpen

11 Juli 2025 - 08:49 WIB

Keamanan Pendaki Ditingkatkan, TNBTS Wajibkan Gelang RFID bagi Pendaki Gunung Semeru

6 Juli 2025 - 09:33 WIB

Wamen: Dulu Instagram Saya Penuh Laporan Pungli Tumpak Sewu, Sekarang Sudah Beres

29 Juni 2025 - 20:51 WIB

DPRD Desak Dinas Pariwisata Lumajang Segera Intervensi dan Perbaiki Manajemen Air Terjun Tumpak Sewu

22 Juni 2025 - 09:20 WIB

Tumpak Sewu: Satu Objek Wisata, Dua Tarif Masuk Berbeda

19 Juni 2025 - 13:30 WIB

Pengelolaan Pemandian Selokambang Lumajang Diduga Bocor

19 Juni 2025 - 12:16 WIB

Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi

18 Juni 2025 - 17:21 WIB

Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal

18 Juni 2025 - 16:38 WIB

Ada Ritual Yadnya Kasada, Wisata Gunung Bromo Bakal Ditutup 4 Hari

28 Mei 2025 - 17:47 WIB

Trending di Wisata