Menu

Mode Gelap
Pembersihan Material Musala Ambruk Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Alami Kendala, Tim Ahli Didatangkan Korban Meninggal Musala Ambruk di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Kini 37 Orang Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL Ponpes Asy-Syarifiy 01 Tegaskan Tak Lalai, Kasus HCL Disebut Ulah Santri yang Iseng

Ekonomi · 30 Nov 2022 16:40 WIB

Mengenal Batik Harmoni, Corak Baru Batik Khas Kota Pasuruan


					Mengenal Batik Harmoni, Corak Baru Batik Khas Kota Pasuruan Perbesar

Pasuruan,- Kota Pasuruan mempunyai corak batik baru yang menjadi ciri khas batik di kota setempat. Namanya, Batik Harmoni yang menggambarkan Kota Pasuruan secara keseluruhan.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Pasuruan, Fatma Saifullah Yusuf mengatakan, batik motif baru ini ada perpaduan yang harmonis dari beberapa unsur yang menggambarkan Kota Pasuruan secara keseluruhan.

Misalnya pada corak batik motif tugu alun-alun yang dililit daun suruh. Motif itu menggambarkan Kota Pasuruan akan tetap subur dan masyarakatnya hidup makmur.

Lalu motif keris yang mengenang pahlawan Untung Suropati. Kemudian motif air dan ombak lautan yang menggambarkan letak Kota Pasuruan berada di wilayah pesisir.

Untuk motif sirih temurose, dipercaya sangat berkhasiat sebagai obat dengan harapan warga Kota Pasuruan akan selalu sehat jasmani dan rohani, tetap bersatu dan bersama membangun Kota Pasuruan agar lebih baik lagi.

Selanjutnya untuk motif daun sirih bersanding dengan belah kopi, diartikan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

“Meskipun ada perbedaan pandangan tetapi kopi dapat memberikan inspirasi sejuta solusi,” kata Fatma dalam Festifal Harmoni Batik 2022 yang digelar di pelataran Gedung Harmoni Kota Pasuruan, Selasa (29/11/2022) malam.

Fatma berharap, agar pengrajin batik di Kota Pasuruan semakin bersemangat untuk terus berkreatifitas dan berinovasi tanpa meninggalkan pakem batik Kota Pasuruan yang sudah disepakati.

“Selain pelatihan bagi pengrajin batik kami juga mengadakan lomba desain batik dengan harapan bisa memberi ruang bagi anak-anak agar dapat melestarikan warisan budaya Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf mengatakan, pihaknya ingin terus berinovasi mengembangkan budaya yang sudah ada, termasuk motif batik Kota Pasuruan.

“Kita ingin inovasi, kita ingin kolaborasi para desainer dan para pengrajin untuk mencari motif-motif yang kekinian. Jadi kita ingin terus berinovasi, intinya itu,” kata Gus Ipul, sapaan akrabnya kepada wartawan.

Gus Ipul berharap, batik di Kota Pasuruan semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat luas. “Harapan kita semakin dikenal, diminati dan dibeli oleh masyarakat luas,” pungkasnya. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 488 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Lahan Tembakau di Lumajang Melejit Jadi 14.000 Hektar, Produksi Tembus 700 Ton

30 September 2025 - 14:10 WIB

Resep Pupuk Organik KOPI Ubah Wajah Pertanian Lumajang

28 September 2025 - 16:31 WIB

Ratusan Warga Berebut Gunungan Ketan dan Hasil Bumi di Festival Desa Darungan

28 September 2025 - 11:14 WIB

Ada Festival Ancak Agung di Jember, Diwarnai 500 Gunungan Hasil Bumi

24 September 2025 - 16:37 WIB

Aroma dan Warna Unggulan, Tembakau Lumajang Jadi Incaran Pabrikan Premium

22 September 2025 - 10:33 WIB

Kreatif! Warga Kota Probolinggo Sulap Sayuran jadi Es Krim Favorit Bocil

20 September 2025 - 12:08 WIB

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

18 September 2025 - 16:33 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

18 September 2025 - 14:58 WIB

Trending di Ekonomi