Menu

Mode Gelap
Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

Ekonomi · 7 Okt 2022 17:36 WIB

Hujan Seharian, Petani Garam Kraksaan Rugi Puluhan Juta


					Hujan Seharian, Petani Garam Kraksaan Rugi Puluhan Juta Perbesar

Kraksaan,- Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo dan sekitarnya, Kamis (6/10/22) sore, mengakibatkan sejumlah petani garam setempat gagal panen.

Seperti yang disampaikan salah satu petani garam asal Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Suparyono. Ia mengatakan, sejatinya ia dan para petani garam lainnya sedang panen raya garam.

Namun, alam tiba-tiba tak bersahabat. Hujan mengguyur wilayah Kraksaan sejak pukul 14.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Alhasil, garam di tambak yang sedianya siap panen, kembali mencair.

“Ya biasanya saya panen kemarin dilanjut hari ini. Namun gara-gara hujan jadi gagal panen,” curhat Suparyono, Jum’at (7/10/32).

Ia mengungkan, gagal panen itu membuatnya menderita kerugian tak sedikit. Dengan 60 ton garam yang gagal dipanen, maka kerugian yang ia alami sekitar Rp60 juta.

“Harga garam sekarang ini Rp1.300 per kilogram. Kemarin saja itu sekitar 50 sampai 60 ton yang gagal panen, jadi sekitar Rp60 juta lebih kerugian kita,” terang Suparyono.

Beruntung ia masih memiliki tambak garam yang menggunakan sistem katup gadis sehingga garam masih bisa diselamatkan. Dalam sistem ini, kristalisasi garam tetap bisa dilakukan meskipun diguyur hujan deras.

“Ya untungnya masih ada katuo gadis ini, masih bisa tetap proses kristalisasinya, meskipun tidak banyak hanya sekitar 7 ton saja,” pungkasnya. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Trending di Ekonomi