Menu

Mode Gelap
Jalur Gumitir Dibuka Lebih Awal, DPRD Jember Ingatkan Pengguna Jalan Soal Hal ini Satu Pelaku Pembacokan di Jalur Bromo Ditangkap, Aroma Cinta Segitiga Menguap Komplotan Curanmor di Lumajang Bobol Garasi dan Gondol Pick Up Tolak Balapan, Pemuda Lumajang Jadi Korban Kekerasan di Jalan Status WhatsApp Berujung Maut, Dendam Cinta Lama Berakhir Tragis di Lumajang Kabar Baik! Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Bisa Dilintasi Mulai 4 September 2025

Lingkungan · 22 Sep 2022 16:32 WIB

Tujuh Kecamatan di Lumajang Mulai Krisis Air Bersih 


					Tujuh Kecamatan di Lumajang Mulai Krisis Air Bersih  Perbesar

Lumajang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, menetapkan status siaga darurat kekeringan dan krisis air bersih hingga waktu yang tidak ditentukan.

Langkah itu dilakukan mengingat cuaca yang fluktuatif di Kabupaten Lumajang membuat sejumlah wilayah terancam mengalami kekeringan.

Akhir-akhir ini, cuaca di lumajang sedang mengalami musim kemarau. Wargapun akan mengalami kesulitan air bersih. Sebaliknya, apabila musim hujan turun, air tersedia cukup melimpah.

Per hari ini, Kamis (22/9/22), data yang berhasil dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, setidaknya ada sebanyak 48 titik lokasi yang mengalami krisis air bersih.

Puluhan titik itu tersebar di 18 Desa dan 7 Kecamatan. Namun, jumlah ini kemungkinan masih bisa bertambah, sebab banyak desa dengan tingkat kerawanan yang sama namun belum melapor.

Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik (PKL) BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, beberapa kecamatan yang rawan mengalami kekeringan meliputi Kecamatan Kedungjajang, Ranuyoso, Klakah, Randuagung, Gucialit, Padang, dan Lumajang Kota.

Menurutnya, saat ini di kawasan tersebut telah dilakukan assesmen meliputi pengecekan sumber air dan debit air. Hasilnya, debit airnya memang mengalami penurunan dari sebelumnya.

“Asesmen dan validasi data menjadi dasar kami kawasan mana saja yang terdampak. Kami sudah menyiapkan proses dropping-nya. Karena dari personel maupun armada sudah siap, bahkan semua tangki armada juga sudah kami bersihkan,” kata Wawan.

Saat ini, lanjut Wawan, masih belum.ada masalah yang serius terhadap pasokan air bersih. Hanya saja ada sebagian besar daerah yang debit airnya mengalami banyak pengurangan.

“Jadi di kawasan itu (krisis air bersih) sebenarnya masih terdapat air, hanya saja debitnya sedikit dan terbatas,” tuturnya.

Wawan menambahkan, hingga saat ini dropping air bersih terus dilakukan. Bahkan, sudah disiapkan 4 kendaraan khusus untuk menyalurkan air bersih kesejumlah desa yang mengalami kekeringan.

“Empat unit mobil kami siapkan untuk dropping, masing-masing bisa menampung 500 liter air bersih,” pungkas dia. (*)

 

Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Ingat! Mulai 10 Agustus 2025, Pasar Minggu Kota Probolinggo Pindah ke Jalan Suroyo

8 Agustus 2025 - 19:52 WIB

Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur

2 Agustus 2025 - 18:04 WIB

Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol Tertutup Longsor di Enam Titik

31 Juli 2025 - 19:36 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Imbau Penambang Waspada Banjir di Aliran Sungai Semeru

31 Juli 2025 - 16:05 WIB

Bakal Dipercantik, Alun-alun Kota Probolinggo Ditutup 5 Bulan

30 Juli 2025 - 16:31 WIB

Trending di Lingkungan