Menu

Mode Gelap
Tidak Ada Pemilu, Bawaslu Kota Probolinggo Gandeng Kelompok Cipayung Plus Kerjasama Bidang ini Perampok Satroni Toko Emas di Lumajang, Pemilik Mundur Diancam Celurit Bupati Lumajang Kritik Selokambang Tetap Kotor Penahanan Ijazah Karyawan Jadi SOP di Koperasi Lumajang, Bupati Indah Minta Segera Dikembalikan Gerbong Mutasi Perdana era Gus Fawait Bergulir, 20 Pejabat Eselon II Digeser Wali Kota Pasuruan Susur Sungai, Disangka Cari Balita Hilang

Lingkungan · 13 Agu 2022 19:48 WIB

Usai Petik Laut, Banjir Rob Rendam Kalibuntu Kraksaan


					Usai Petik Laut, Banjir Rob Rendam Kalibuntu Kraksaan Perbesar

Kraksaan,- Banjir rob kembali merendam Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (13/8/22). Banjir rob kali ini bersamaan dengan acara petik laut.

Pantauan PANTURA7.com, banjir yang terjadi ini merupakan yang keempat kalinya sepanjang 2022. Fenomena ini tak lazim karena pada tahun-tahun sebelumnya banjir rob hanya terjadi dua kali dalam setahun.

Warga setempat Ferdi (36) mengungkapkan, banjir rob biasa terjadi di desanya saat bulan Juni dan Juli, tepatnya tanggal 14 sampai 18 tiap bulannya. Namun saat ini warga harus berlapang dada karena intensitas banjir lebih tinggi.

“Ya biasanya banjir terjadi di bulan enam dan bulan tujuh, tanggal 14 sampai 18. Teapi sekarang ini sudah lima kalinya desa kami tergenang banjir rob,” curhatnya.

Ferdi berharap, ada kepedulian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, agar bencana musiman itu teratasi. “Minimal air laut tidak masuk ke pemukiman kami, atau tidak banjir sesering ini,” pintanya.

Kalau masalah terganggu ya pasti, tetapi mau gimana lagi ini sudah terjadi, penginnya ya gimana sekiranya di Desa Kalibuntu ini tidak ada banjir rob lagi,” ia menambahkan.

Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Probolinggo Gus Haris Damanhuri Romli yang berada di Des Kalibuntu menghadiri petik laut mengaku juga heran banjir rob masih terjadi di kawasan pesisir, khususnya di Desa Kalibuntu.

“Ini yang sekarang menjadi pertanyaan kita, padahal biasanya banijir ini hanya terjadi paling tidak dua kali dalam setahun. Akan tetapi ditahun ini memasuki pertengahan tahun sudah terjadi banjir rob berulang kali,” ucapnya.

“Memang butuh kajian bersama, entah kemudian pembuatan tanggul yang memang panjangnya luar biasa. Tapi ini harus terselesaikan, tidak bisa jika kita biarkan terus begini, pastinya masyarakat desa terganggu dengan banjir rob ini,” urai Gus Haris.

 

Editor : Efendi Muhamad

Publisher : Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Abrasi Jebol Gedung Sekolah, Gubernur Khofifah Bangun Bronjong di Kali Kertosono

19 Juni 2025 - 17:11 WIB

Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran?

17 Juni 2025 - 22:17 WIB

Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta

17 Juni 2025 - 18:29 WIB

Diduga Ayan Kambuh Saat Berkendara, Pemotor di Pasuruan Tewas Tabrak Rumah

17 Juni 2025 - 17:07 WIB

Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas

16 Juni 2025 - 14:39 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Polres Probolinggo Kerahkan Personel Bersih-bersih Bromo

14 Juni 2025 - 20:35 WIB

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Renggut Nyawa Ketua PCNU Pamekasan Karena Sopir Tertidur Sesaat

14 Juni 2025 - 15:53 WIB

Innova Zenix Tabrak Truk di Tol Paspro, Ketua PCNU Pamekasan dan Istri Meninggal Dunia

14 Juni 2025 - 11:39 WIB

Lahan Pertanian di Lereng Bromo Jarang Tersentuh Pupuk Subsidi, Pemkab Probolinggo Cari Solusi

13 Juni 2025 - 19:16 WIB

Trending di Lingkungan