Menu

Mode Gelap
Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

Ekonomi · 19 Jul 2022 16:43 WIB

Areal Tembakau Berkurang, Kebutuhan Gudang Terancam


					Areal Tembakau Berkurang, Kebutuhan Gudang Terancam Perbesar

KRAKSAAN – Hingga pertengahan Juli ini, masa tanam tembakau di Kabupaten Probolinggo masih berlangsung. Sehingga kebutuhan gudang pembelian tembakau milik sejumlah pabrik rokok yang diperkirakan mencapai 10.000- 13.000 ton terancam tidak terpenuhi.

Pejabat Fungsional Pengawas Benih Tanaman Muda pada Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Probolinggo, Evi Rosellawati mengatakan, hingga saat ini luasan area tanam tembakau baru mancapai sekitar 5.000 hektare (Ha). Hal ini masih jauh dari capaian tahun lalu yang luasnya hingga sekitar 9.700 Ha.

“Tahun ini kami targetkan luasnya bisa mencapai 9.000 hektare, tetapi masih belum tercapai,” katanya, Selasa (19/7/2022).

Ia menjelaskan, normalnya tanaman tembakau bisa menghasilkan 1,2 ton per Ha. Sehingga, dengan luasan yang ada sementara ini, diperkirakan hasil tembakau mencapai 6.000-7.000 ton.

“Kebutuhan gudang sendiri tiap tahun tidak jauh dari 10.000-13.000 ton. Makanya, jika luasannya tidak mengalami perkembangan, kemungkinan gudang tembakau kekurangan pasokan. Tapi kami juga belum bisa memastikan kebutuhan riill gudang itu berapa,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo, Mudzakir mengatakan, untuk daerah sentra tembakau masih belum mengalami perubahan dari tahun sebelumnya. Yakni di enam kecamatan, Kotaanyar, Paiton, Pakuniran, Besuk, Gading, Kraksaan, dan Krejengan.

Selain itu ada juga daerah penunjang tembakau, yakni Kecamatan Pajarakan dan Kecamatan Maron.

“Daerah penunjang seperti di Desa Brani Kulon dan Brani Wetan bisa untuk menunjang panen tembakau dengan kualitas yang baik,” terangnya. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

18 September 2025 - 16:33 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

18 September 2025 - 14:58 WIB

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Trending di Ekonomi