Menu

Mode Gelap
Dipanggil DPRD, Satpol PP Probolinggo Akui Lalai Awasi Peredaran Miras Sebulan Jelang Idul Adha, Harga Sapi Mulai Meroket Honda HRV Sasak Beat di Jember, Satu Penumpang Luka Parah Kisah Haru Siti Aminah, Balita 3 Tahun di Lumajang, Berjuang Melawan Penyakit Berat Bupati Lumajang Tegaskan Lindungi Hak Buruh dan Siap Beri Sanksi Tegas untuk Perusahaan Nakal Amphitheater Ranu Pani Miliaran Rupiah Tak Bermanfaat bagi Lumajang

Pemerintahan · 20 Jun 2022 17:59 WIB

Pemkab Probolinggo Jamin Harga Daging Sapi Normal


					Pemkab Probolinggo Jamin Harga Daging Sapi Normal Perbesar

Probolinggo,- Harga daging sapi menjelang Hari Raya Idul Adha menjadi perhatian Pemkab Probolinggo. Terlebih, saat ini, mencuat isu daging sapi murah hanya yang dijual Rp100 ribu per 3 kilogram (kg) di pasar tradisional. Hal ini tak terlepas dari merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Mendapatkan kabar tersebut, Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo mengimbau kepada masyarakat supaya tetap mengkonsumsi produk hewan berupa daging. Yakni daging yang dijual di kios dan berasal dari Rumah Potong Hewan (RPH) yang ditetapkan pemerintah.

Medik Veteriner Muda Diperta, drh. Nikolas Nuryulianto mengatakan, jika dipotong di RPH, daging sapi sebelum dipotong akan diperiksa terlebih dahulu oleh petugas, baik itu dokter hewan dan petugas teknis peternakan.

“Sampai saat ini, harga daging sapi yang normal itu Rp100 ribu hingga Rp110 ribu per kilogram. Kalau ada yang harganya Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram mohon jangan dibeli. Karena dikhawatirkan tidak dipotong di RPH dan dagingnya tidak sesuai,” kata Nikolas, Senin (20/6/2022).

Dengan begitu, lanjut Niko, masyarakat tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsi produk hewan seperti daging yang sudah dipotong di RPH di berbagai kecamatan serta susu maupun olahannya, asalkan dimasak dengan benar.

“Jadi tetaplah selalu membeli daging yang dijual kios-kios daging yang diperoleh dari RPH. Jangan membeli daging yang tidak jelas dari mana, apalagi harganya murah, memang sudah kami dengar isu daging dengan harga itu, tapi kami pastikan di sini masih sama,” ujar Niko.

Selain adanya isu harga murah untuk daging sapi, Niko meminta agar masyarakat tidak mendengarkan berita hoax atau tidak benar yang disampaikan oleh orang tidak bertanggung jawab terkait dengan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pasti menular ke manusia.

“Kami tegaskan kepada masyarakat, wabah PMK ini tidak menular kepada manusia. Jadi kami minta masyarakat untuk tidak mudah percaya berita hoax. Dapatkan informasi yang valid mengenai PMK dari dokter hewan dan petugas teknis peternakan,” kata Niko. (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Tekankan Inklusi Sosial dan Transformasi Birokrasi dalam Pembangunan Jangka Menengah

6 Mei 2025 - 16:27 WIB

Pariwisata Lumajang : Janji Regulasi Lama, Realita Masih Berantakan

5 Mei 2025 - 17:25 WIB

Bunda Indah Kenalkan Tagline ‘Ikhlas Melayani Rakyat’ sebagai Budaya Kinerja ASN Lumajang

5 Mei 2025 - 17:04 WIB

Seringnya Kasus Kekerasan Seksual di Lumajang, Indikasi Sistem Perlindungan Anak Gagal

5 Mei 2025 - 16:38 WIB

Digitalisasi Pesantren, Solusi Untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Lumajang

5 Mei 2025 - 13:27 WIB

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Trending di Pemerintahan