Menu

Mode Gelap
Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca Bocah di Paiton Curhat di Tik-tok, Ngaku jadi Korban Pencabulan Polres Pasuruan Ungkap Jaringan Narkoba, Bandar hingga Kurir Dibekuk Dinkes Lumajang Edukasi Bahaya Sound Horeg, Bukan Sekadar Berisik, Bisa Mematikan BPN Lumajang: Kami Punya Dasar Yuridis dan Fisik yang Kuat

Pemerintahan · 15 Mei 2022 15:39 WIB

DPKH Tak Wacanakan Penutupan Pasar Hewan di Probolinggo


					DPKH Tak Wacanakan Penutupan Pasar Hewan di Probolinggo Perbesar

Probolinggo,- Di tengah-tengah merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Probolinggo menegaskan, tidak mewacanakan untuk menutup pasar hewan.

Pasalnya dari hasil pemantauan di sejumlah pasar hewan, belum ditemukan ternak sapi maupun kambing yang terindikasi terjangkit PMK. Hal tersebut menjadi pertimbangan kuat DPKH Kabupaten Probolinggo tidak menutup pasar hewan.

Kepala DPKH Kabupaten Probolinggo, Yahyadi mengatakan, pemantauan ternak di Pasar Hewan Besuk sebagai antisipasi penyebaran wabah PMK di Kabupaten Probolinggo, Kamis (12/5/2022) lalu menjadi bukti kuat jika di pasaran tidak ada hewan ternak terkena PMK.

“Setelah saya berkeliling di pasar hewan, petugas dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Probolinggo tidak menemukan ternak yang terkena PMK. Oleh karena itu sampai saat ini tidak ada rencana penutupan pasar hewan,” kata Yahyadi, Minggu (15/5/2022).

Oleh karenanya, menurut Yahyadi, pelaku pasar dan peternak diminta apabila ada tanda-tanda ternaknya terkena PMK di pasar hewan manapun agar segera melaporkan kepada petugas. Agar, segera ditindak lanjuti dan sesegera mungkin diobati oleh petugas.

“Tetapi dengan konsekuensi ternak harus dibawa pulang dan diobati, pengobatannya juga secara gratis. Selain itu, kendaraan yang digunakan untuk mengangkut ternaknya harus disemprot dengan disinfektan, ya sebagai antisipasi saja” ujar Yahyadi.

Penyemprotan terhadap kendaraan ini, menurut Yahyadi, karena virus dari wabah PMK ini sangat cepat sekali menular. Dalam garis besar, kata dia, penularannya tersebut bukan kepada manusia, akan tetapi kepada hewan ternak lainnya, dan itu harus segera dicegah sedini mungkin.

“Ini merupakan salah satu upaya pencegahan agar wabah PMK tidak menyebar secara luas. Harapannya Kabupaten Probolinggo bisa bebas dari wabah PMK, terlebih nantinya di pasaran hewan yang ada di sini,” tuturnya. (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tumpang Tindih Dokumen Tata Ruang di Lumajang, Perda 2013 vs Perda 2023

5 Agustus 2025 - 15:27 WIB

Tunarungu di Jember Minta Akses Layanan Publik dan Pekerjaan Layak

4 Agustus 2025 - 19:25 WIB

Pemprov Jatim Terbitkan SE Pengibaran Bendera Merah Putih

4 Agustus 2025 - 18:33 WIB

Gubernur dan TNI Resmi Memulai Rutilahu Jatim dari Probolinggo

4 Agustus 2025 - 17:24 WIB

Bendera Fiksi Merebak Jelang 17 Agustus, Sekda: Jangan Gantikan Simbol Negara!

4 Agustus 2025 - 14:55 WIB

Sungai Diubah Jadi Daratan, Lahan Negara 9.600 Meter Persegi di Lumajang Hilang

4 Agustus 2025 - 11:47 WIB

Karnaval Berujung Maut, Bupati Lumajang Akan Evaluasi Sound Horeg

4 Agustus 2025 - 10:54 WIB

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Trending di Pemerintahan