Menu

Mode Gelap
Polda Jatim Olah TKP Laka Maut Rombongan Nakes di Jalur Bromo, Gunakan 3D Scanner Bus yang Kecelakaan di Jalur Bromo Ternyata Membawa Rombongan Nakes RS Bina Sehat Jember Lansia di Pasuruan Dianiaya Menantu, Korban Alami Luka Serius Bus Pariwisata Kecelakaan di Jalur Bromo, 6 Penumpang Tewas Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian AWS dan ARG, Dua Alat Pemantau Cuaca Andalan Baru BPBD Lumajang

Ekonomi · 29 Mar 2018 07:54 WIB

Asyik.. Mendekati Bulan Ramadhan, Harga Pangan Turun


					Asyik.. Mendekati Bulan Ramadhan, Harga Pangan Turun Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Mendekati Bulan Ramadhan 1439 H, harga sejumlah sembilan bahan pokok (Sembako) di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Probolinggo justru berangsur turun. Penurunan harga signifikan terjadi pada komoditas beras, yang mencapai Rp 500 per kilogram.

Salah satu pedagang sembako di Pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan, Safitri (42) mengatakan, penurunan harga beras terjadi sejak dua pekan lalu. Awalnya, beras kualitas super turun Rp 200 lalu kembali turun dikisaran Rp 500 per kilo gram.

“Saat ini beras yang paling bagus itu beras dengan merek Bola Mas. Dulu harganya Rp 12.000 kini menjadi Rp 11.500 per kilogram. Kalau beras merek Angsa itu, harga sebelumnya Rp. 11.500 kini turun jadi Rp 11.000. Beras jenis premium turunnya sekitar Rp. 300 per kilo gram,” jelas Safitri, Kamis (29/3/2018).

Sedangkan komoditas lain, kata wanita kelahiran Madiun ini, meski tak mengalami penurunan harga signifikan namun harga jualnya relatif stabil. Harga gula pasir Rp. 11.000 sejak sebulan lalu, begitupun harga minyak goreng kemasan yang tetap dikisaran Rp. 10.500 per liter.

“Harganya stabil mas, gak ada kenaikan. Biasanya dua bulan sebelum bulan puasa, harganya selalu naik, meski kenaikan harganya perlahan-lahan. Mudah-mudahan gini terus, biar pedagang tidak bingung, ” harapnya.

Selain melimpahnya pasokan, jelas Safitri, stabilitas harga pasar juga didorong oleh daya beli konsumen yang belum menunjukkan peningkatan. “Bulan Ramadhan kan masih kurang satu bulan setengah, belum ada lonjakan permintaan sembako mas,” tandas pedagang yang sudah 25 tahun berjuakan di Pasar Semampir. (*)

 

Penulis : Moch. Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Dari Dapur Nenek ke Meja Milenial, Makanan Tradisional yang Menyatukan Zaman

24 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Target Luas Tanam Tembakau di Kabupaten Probolinggo Belum Tercapai

18 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Harga Tembakau di Probolinggo Mulai Melonjak, Tembus Rp 66 Ribu/Kg

15 Agustus 2025 - 14:48 WIB

Trending di Ekonomi