Menu

Mode Gelap
Motor Karyawan Cafe Digondol Maling, Pelaku Dua Sejoli yang Nyaru jadi Pembeli Mayat Pria Asal Madiun Ditemukan di Saluran Sungai Sukodermo Pasuruan Gempa Magnitudo 1,9 Guncang Tiris Probolinggo, Lima Rumah Warga Rusak Kurang Diminati, Pemkab Probolingggo Bakal Tutup SDN Warujinggo 2 Sound Horeg Kontroversial: Dari Genteng Jatuh hingga Ekonomi Bangkit Tradisi Tak Lekang Waktu, Bhakti Penganyar Jadi Jembatan Budaya Bali dan Jawa

Sosial · 25 Feb 2022 10:56 WIB

Bocah Yatim-piatu Penderita Gizi Buruk di Besuk Mulai Mendapat Bantuan


					Bocah Yatim-piatu Penderita Gizi Buruk di Besuk Mulai Mendapat Bantuan Perbesar

Besuk,- Rifka Dina Aulia, bocah penderita gizi buruk dan stunting asal Dusun Krajan, RT 010 RW 003, Desa Sindetlami, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, mulai mendapatkan bantuan dari sejumlah pihak.

Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi mengutus Kapolsek Besuk, AKP Taufik Nurhidayat untuk mengunjungi rumah Dina, Kamis (24/2/2022). Kapolsek datang ke rumah Dina bersama Bhabinkamtibmas setempat.

Setibanya di rumah semi permanen milik Dina, Kapolres disambut baik oleh keluarga. Kapolsek lalu memberikan bantuan tali asih berupa perlengkapan pakaian dan makanan bergizi tinggi serta santunan berupa uang tunai kepada keluarga Dina.

Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, kepedulian kepada warga disabilitas memang harus tertanam ke dalam diri seluruh masyarakat, khususnya warga Kabupaten Probolinggo.

“Di usia adik Dina saat ini merupakan masa yang penting baginya. Anak-anak sebayanya biasanya bermain dan belajar bersama. Semoga adik Dina selalu diberikan kesehatan dan bantuan yang kami berikan bisa sedikit meringankan beban Dina dan keluarga,” kata Kapolres Arsya.

Selain bantuan dari Polres Probolinggo, bantuan juga datang dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo. Bahkan, Kepala Dinsos Kab. Probolinggo, Ahmad Arief datang langsung ke rumah Dina untuk menyalurkan bantuan.

“Ya benar, ada bantuan dari polisi dan dinas. Terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah peduli dengan penderitaan ponakan saya,” kata Salehuddin, paman Dina.

Diketahui, meski sudah berusia 7 tahun namun Dina tidak bisa berdiri, alih-alih berjalan. Dina didiagnosa mengalami gizi buruk dan stunting.

Dina lahir ketika berusia 8 bulan dalam kandungan dan sempat dirawat di RSUD Waluyo Jati Kraksaan selama 50 hari. Sejak lahir, pertumbuhan fisik Dina sangat lamban.

Penderitaannya kian bertambah setelah ditinggal oleh kedua orang tuanya untuk selamanya. Ibunya Babur Rahma (30) meninggal dunia, 8 bulan lalu. Dua bulan kemudian, sang ayah Hasan (32) menyusul menghadap sang khalik.

Saat ini, Dina dirawat oleh neneknya, Suto Sari (69). Sementara, untuk menopang ekonomi, mereka hanya mengandalkan pendapatan dari Salehuddin, yang sehari-hari menjadi tukang pijat. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sound Horeg Kontroversial: Dari Genteng Jatuh hingga Ekonomi Bangkit

18 Juli 2025 - 15:32 WIB

Investigasi Tuntas, PWI Probolinggo Raya: Tidak Ada Pelanggaran Etik Jurnalis saat Penyegelan Miras di Kraksaan

18 Juli 2025 - 13:33 WIB

Serapan Gabah Lampau Target Nasional, Pemkab Jember Bagikan Beras kepada Warga Pra Sejahtera

18 Juli 2025 - 08:04 WIB

Sound Horeg, Kapolres Lumajang: Penyelidikan Akustik Belum Ada

17 Juli 2025 - 18:01 WIB

Ricuh Soal Barcode Pasir, Truk-Truk Pasir Dihentikan Paksa di Lumajang

17 Juli 2025 - 16:38 WIB

Sae Law Care Segera Evaluasi Perwakilannya sebagai Humas Satgas Miras Kabupaten Probolinggo

17 Juli 2025 - 16:08 WIB

Soal Sound Horeg, MUI Lumajang Serukan Kesatuan Sikap atas Fatwa Nasional dan Menunggu Instruksi Gubernur Jatim

17 Juli 2025 - 15:17 WIB

Dinilai jadi Biang Kegaduhan, Aliansi Desak Humas Satgas Miras Kabupaten Probolinggo Dicopot

17 Juli 2025 - 14:49 WIB

Dorong Peran Perempuan untuk Pembangunan Daerah, Kohati HMI Jember Luncurkan ‘PENA KOHATI’

16 Juli 2025 - 13:18 WIB

Trending di Sosial