Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Ekonomi · 29 Jan 2022 16:44 WIB

Jelang Imlek, Kepiting dan Rajungan Laris, Pengepul Raup Cuan


					Jelang Imlek, Kepiting dan Rajungan Laris, Pengepul Raup Cuan Perbesar

Probolinggo – Menjelang Hari Raya Imlek yang jatuh Selasa (1/2/22), daging rajungan dan kepiting laris manis. Makanan khas Imlek warga Tionghoa ini banyak dipesan bahkan sejak sebulan lalu.

Pengepul daging rajungan dan kepiting di Desa Curahdringu, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo pun meraup banyak Cuan (uang). Mereka mengaku, permintaan daging kepiting dan rajungan ini sudah sejak sebulan lalu ramai.

“Permintaan daging kepiting dan rajungan ini tak hanya datang dari dalam negeri, namun juga datang dari luar negeri. Sehingga menjelang imlek ini permintaan naik hingga 60%,” ujar salah satu pengepul daging kepiting dan rajungan, H. Kusnadi, Sabtu (29/1/2022).

Bahkan saking banyaknya permintaan, ia harus memperkerjakan ibu-ibu warga sekitar untuk mengupas daging rajungan dan kepiting. Masing-masing pekerja memiliki tugas, mulai dari mengupas dan memgambil daging dari capit, hingga cangkang rajungan dan kepiting.

Setelah dikupas, daging kemudian disortir dan dipilih. Jika kualitaanya bagus, maka akan diekspor, dan sisanya akan dipasarkan di pasar lokal.

“Dengan naiknya pesanan ini, tiap minggu saya dapat memproduksi satu hingga dua ton daging rajungan dan kepiting. Selain itu, dengan meningkatnya pesanan, saya dapat membantu perekonomian warga sekitar,” imbuh H. Kusnadi

Sementara, Anisa salah satu pekerja pengupas kepiting dan rajungan mengaku, senang dengan banyaknya orderan daging rajungan dan kepiting. Ia bisa mengisi waktu senggang agar lebih produktif, hasilnya juga untuk tambah-tambah kebutuhan rumah tangga.

“Hasilnya lumayan, tiap bulan saya dapat menerima satu hingga dua juta, tergantung banyaknya pesanan, apalagi menjelang imlek ini, dan hasilnya untuk tambah-tambah kebutuhan,” ujarnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 56 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06

3 Agustus 2025 - 10:11 WIB

Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

3 Agustus 2025 - 09:39 WIB

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Trending di Ekonomi