Menu

Mode Gelap
Coba Curi Motor di Pasar Maron, Lansia Diamuk Massa Disorot soal Ketimpangan Wilayah, Bupati Pasuruan: Tidak Ada Pasuruan Barat dan Timur Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan Diduga Jadi Korban Penganiayaan, Pemuda Asal Kudus Tewas di Pandaan

Hukum & Kriminal · 26 Jan 2022 18:48 WIB

Pencurian Marak, Kapolresta: Tak Terkait Pilkades


					Pencurian Marak, Kapolresta: Tak Terkait Pilkades Perbesar

Probolinggo – Aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan pencurian hewan ternak (curwan) di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota (Polresta) akhir-akhir ini marak terjadi. Kapolresta AKBP Wadi Sa’bani menilai, maraknya kasus pencurian bukan fenomena menjelang pemilihan kepala desa (pilkades) seretak di 250 desa di Kabupaten Probolinggo.

“Memang akhir-akhir sering terjadi kasus curanmor dan curwan tetapi tidak terkait pilkades, ini ‘case by case’,” ujar kapolresta saat bertemu wartawan dalam acara “Ngopi Bareng Awakmedia” (Piramida) di mapolresta setempat, Rabu (26/1/2022).

Kapolresta mengaku, sering mendengar obrolan di warung kopi terkait intensitas keamanan dengan suasana menjelang pilkades. “Di warung kopi, ada yang mengatakan, ‘Kalau desa ini ingin aman, harus pilih cakades ini’,” ujarnya.

Memang tidak menutup kemungkinan, terjadi kasus pencurian ada yang bermotif pilkades. “Bagi kami tidak terlalu penting motifnya apa, yang jelas kasus kejahatan harus dicegah dan ditangani,” katanya.

Kasus kriminalitas, kata AKBP Wadi, juga menyesuaiakan perkembangan zaman. Dicontohkan, dulu tidak ada kasus pencemaran nama baik melalui media sosial (medsos) karena medsos belum muncul.

“Maraknya curanmor juga terkait semakin banyaknya warga yang memiliki sepeda motor sebagaii alat transportasi,” katanya.

Bahkan kasus curwan pun sekarang sangat beragam jenisnya. “Ada yang pelaku langsung mencuri di kandang, ada yang menyembelih sapi kemudian dibawa dagingnya, penipuan dengan modus pura-pura membeli sapi, setelah sapi berpindah tangan, pelaku kabur,” ujarnya.

Terkait adanya sebagian warga yang enggan melapor ke polisi saat menjadi korban kejahatan, kapolresta mengatakan, bisa jadi karena ada sebagian masyarakat yang beranggapan demikian. “Mereka beranggapan percuma lapor polisi, sapi yang dicuri tidak akan kembali,” katanya.

Kapolresta mengimbau, warga yang menjadi korban kejahatan melapor ke polisi. Dengan demikian polisi bisa menyelidiki dan mengumpulkan data. Sehingga bila kemudin muncul kasus serupa bisa dipetakan siapa pelakunya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Coba Curi Motor di Pasar Maron, Lansia Diamuk Massa

18 Juni 2025 - 19:33 WIB

Diduga Jadi Korban Penganiayaan, Pemuda Asal Kudus Tewas di Pandaan

18 Juni 2025 - 15:47 WIB

Dua Pelaku Pembacokan di Kos Mayangan Kota Probolinggo Ditangkap, Begini Tampangnya

18 Juni 2025 - 13:23 WIB

Tersangka Pembunuhan Wanita di Pasuruan Ngaku Kenal Korban Sejak 4 Tahun Lalu

17 Juni 2025 - 16:29 WIB

Wanita Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Pasuruan, Dua Pria Jadi Tersangka

17 Juni 2025 - 13:45 WIB

Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

16 Juni 2025 - 04:37 WIB

Tersangka Sabu Asal Nguling Diciduk, Polisi Kembangkan hingga Tangkap Pemasok di Probolinggo

15 Juni 2025 - 18:39 WIB

Komplotan Pencuri Motor di Lumajang dan Malang Dibongkar, Ditembak saat Penangkapan

13 Juni 2025 - 20:44 WIB

Kades Ambal-Ambil Pasuruan jadi Tersangka Kasus Korupsi Rp448 Juta

13 Juni 2025 - 16:16 WIB

Trending di Hukum & Kriminal