PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Malang nian nasib Nur Fatimah, warga Desa Liprak Kulon, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo. Anak pasangan suami istri (Pasutri) Sutrisno (50) dan Anisa (35) menderita kelainan fisik yang diduga Microcephaly, yakni kepala bayi yang tumbuh lebih kecil akibat perkembangan otak tidak normal.

Kepada PANTURA7.com, Sutrisno menuturkan bahwa putrinya yang kini berusia 5 bulan lahir secara normal di Puskesmas Banyuanyar pada 30 November 2017 lalu. Selain itu, saat mengandung tidak ditemukan kelainan tertentu saat kandungan istrinya itu diperiksa ke bidan desa setempat.

“Saya tahunya pas anak saya lahir, mengetahui ada kelaianan, saya putuskan membawa bayi saya ke Rumah Sakit Waluyo Jati Kraksaan. Setalah tiga hari di rumah sakit, kami putuskan pulang karena gak punya uang. Mau menggunakan BPJS Kesehatan gak bisa, Kartu Keluarga hilang,” ratap Sutrisno di rumahnya, Selasa (13/3/2018).

Sepulangnya dari rumah sakit, kondisi Nur Fatimah terus memburuk. Namun Sutrisno dan istrinya tak bisa berbuat banyak karena keterbatasan ekonomi. Maklun, penghasilan Sutrisno sebagai buruh tani hanya sekitar Rp. 25 ribu perhari.

“Saya pasrah sama Allah saja mas, mau dibawa kemana lagi, buat makan aja kita susah. Orang tua mana yang tega mas, lihat anaknya kesakitan terus,” Sutrisno menambahkan.

Advertisement

Penderitaan hidup pasutri yang menikah tak sampai dua tahun ini kian lengkap, karena mereka juga tak mempunyai tempat tinggal. Rumah semi permanen yang mereka tempati sekarang, merupakan rumah milik dari bibi Anisa, Sakdiyah (60).

“Ya sejak saya menikah dengann Sutrisno, kami numpang di rumah Bibi saya mas. Saya harap ada yang berkenan membantu biaya pengobatan putri kami,” kata Anisa dengan wajah sendu. (*)

 

 

Penulis : Moch. Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *