Menu

Mode Gelap
Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca Bocah di Paiton Curhat di Tik-tok, Ngaku jadi Korban Pencabulan Polres Pasuruan Ungkap Jaringan Narkoba, Bandar hingga Kurir Dibekuk Dinkes Lumajang Edukasi Bahaya Sound Horeg, Bukan Sekadar Berisik, Bisa Mematikan BPN Lumajang: Kami Punya Dasar Yuridis dan Fisik yang Kuat Cegah Peredaran Bendera One Piece, Polisi di Kota Probolinggo Bagikan Bendera Merah Putih ke Pengguna Jalan

Pemerintahan · 26 Des 2021 20:27 WIB

Waspada Omicron, Gubernur Khofifah Bakal Tutup Suramadu dan Alun-alun di Jatim


					Waspada Omicron, Gubernur Khofifah Bakal Tutup Suramadu dan Alun-alun di Jatim Perbesar

Paiton,- Ancaman penyebaran dan penularan Covid-19 varian Omicron, membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) waspada. Sejumlah langkah taktis pun disiapkan sebagai bentuk antisipasi.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyebut, untuk mengantisipasi penyebaran virus korona varian baru saat momentum tahun baru, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Forkopimda dan kepala daerah se-Jawa Timur.

Hasilnya, disepakati bahwa alun-alun di 38 kota dan kabupaten di Jawa Timur, akan ditutup pada malam pergantian tahun, tepatnya tanggal 31 Desember 2021, mulai pukul 20.00 WIB.

“Semua alun-alun di seluruh Jawa Timur akan ditutup dari pukul 20.00 (tanggal 31 Desember 2021) sampai jam 5.00 pagi (tanggal 1 Januari 2021). Supaya menghindari kerumunan di tanggal 31 Desember sampai jam 5 pagi,” kata Khofifah usai tandur mangrove di Pantai Bohay Paiton, Probolinggo, Minggu (26/12/21) pagi.

Tidak hanya alun-alun, penutupan dengan skema yang sama juga akan diberlakukan di jembatan Suramadu. “Untuk Suramadu, yang diberikan eksepsi (pengecualian) adalah yang berkaitan dengan logistik, bahan bakar dan emergency seperti ambulans, itu tidak ada pembatasan,” tandasnya.

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini meminta, masyarakat mengurangi mobilitas selama libur panjang akhir tahun ini. Sebab biasanya, lonjakan kasus Covid-19 selalu muncul usai liburan.

“Setiap libur panjang, 14 hari berikutnya cenderung mengalami kenaikan secara signifikan. Bahkan kita pernah mengalami kenaikan secara eksponensial ketika ada varian delta,” ulas Khofifah.

Khofifah menambahkan, seluruh tempat wisata, rumah makan dan mal di Jawa Timur, wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi dengan kapasitas pengunjung maksimal 75 persen dari kapasitas normal.

“Seluruh titik-titik rekreasi tolong dipastikan semua menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Aplikasi PeduliLindungi wajib dipasang di titik-titik yang memungkinkan masyarakat berkumpul dan berkerumun,” pesan Ketua Umum Muslimat Nadhlatul Ulama (NU) ini. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tumpang Tindih Dokumen Tata Ruang di Lumajang, Perda 2013 vs Perda 2023

5 Agustus 2025 - 15:27 WIB

Tunarungu di Jember Minta Akses Layanan Publik dan Pekerjaan Layak

4 Agustus 2025 - 19:25 WIB

Pemprov Jatim Terbitkan SE Pengibaran Bendera Merah Putih

4 Agustus 2025 - 18:33 WIB

Gubernur dan TNI Resmi Memulai Rutilahu Jatim dari Probolinggo

4 Agustus 2025 - 17:24 WIB

Bendera Fiksi Merebak Jelang 17 Agustus, Sekda: Jangan Gantikan Simbol Negara!

4 Agustus 2025 - 14:55 WIB

Sungai Diubah Jadi Daratan, Lahan Negara 9.600 Meter Persegi di Lumajang Hilang

4 Agustus 2025 - 11:47 WIB

Karnaval Berujung Maut, Bupati Lumajang Akan Evaluasi Sound Horeg

4 Agustus 2025 - 10:54 WIB

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Trending di Pemerintahan