Menu

Mode Gelap
Kapolres Probolinggo Tinjau Lokasi Terdampak Gempa di Tiris, Salurkan Bantuan Top Up Barcode Subsidi Wajib Lewat Bank Jatim, Penambang Pasir Lumajang Kini Harus Legal Top Up Barcode Subsidi Harus Lewat Verifikasi Izin Tambang, BPRD Terapkan Skema Baru Polisi Ringkus Tiga Terduga Pembunuh Korban yang Ditemukan di Sungai Pasuruan Menatap Masa Depan Lumajang Melalui Lensa Anak Muda Peduli Gempa Tiris, Bupati Gus Haris Tinjau Langsung dan Salurkan Bantuan

Ekonomi · 8 Mar 2018 13:50 WIB

Minim Pasokan, DKUPP Pertimbangkan Cabai Impor


					Minim Pasokan, DKUPP Pertimbangkan Cabai Impor Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Harga cabai rawit yang menembus kisaran Rp 60 ribu per kilogram, membuat Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kota Probolinggo mengelus dada. Pasalnya, selain meresahkan atas ketersediaan stok cabai yang minim, DKUPP butuh pasokan cabai rawit dari luar.

Seperti yang kita diketahui, hampir di semua pasar Kota Probolinggo, harga cabai Rawit khususnya berwarna merah melonjak sampai Rp 60 ribu per kilogram. Tak hanya pembeli, pemilik warung juga resah atas laba yang berkurang.

Atas hal itu, jajaran Polresta Probolinggo bersama DKUPP setempat, melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke Pasar Baru berlokasi di jalan Panglima Sudirman, Kamis (8/3/2018). Sidak tersebut menyisir para pedagang cabai Rawit.

Kapolresta Probolinggo, AKBP Alfian Nurrizal mengatakan, pihaknya melakukan sidak lantaran menemukan kecurigaan adanya permainan harga cabai oleh tengkulak, atas tingginya harga saat ini. Ia berharap, agar tengkulak segera menurunkan harga cabai.

“Sidak ini tak lain karena harga cabai yang tinggi, kami curiga ada tengkulak bermain sehingga kami meminta tengkulak turunkan harga,” pungkas Nurrizal.

Sementara itu, Kepala DKUPP Kota Probolinggo, Gatot Wahyudi menjelaskan, jika minimnya stok cabai menjadi penyebab utama harga naik. Pihaknya mengakui, jika saat ini terjadi kekurangan stok cabai, bahkan perlu pasokan dari luar.

“Minimnya stok cabai, kami akui kurang dan berharap pasokan pada Diskoperindag Jatim,” ujar Gatot. Disinggung soal impor pihaknya masih berharap dulu pada DKUPP Jatim, sebelum memutuskan melakukan impor cabai. (*)

 

 

Penulis : Rahmad Soleh

Editor : Zulkifly

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Kunjungi Jember, Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Padi

11 Juli 2025 - 20:41 WIB

Piwadalan di Pura Senduro Lumajang Jadi Simpul Tumbuhnya Ekonomi Inklusif

11 Juli 2025 - 14:20 WIB

Serangan Wereng Meluas, 11 Kecamatan di Lumajang Terancam Gagal Panen

10 Juli 2025 - 09:39 WIB

Stok Beras di Pasar Tanjung Jember Menipis, Pedagang Hanya Andalkan Stok Sisa

9 Juli 2025 - 20:29 WIB

Tak Mampu Tekan HPP, Penggilingan Padi di Pasuruan Pilih Hentikan Produksi

3 Juli 2025 - 18:55 WIB

Pasar Maron Probolinggo Siap Tingkatkan Daya Saing, Jual Produk Olahraga Jadi Daya Tarik Baru

3 Juli 2025 - 15:12 WIB

Trending di Ekonomi