Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Pemerintahan · 22 Agu 2021 18:42 WIB

200 Hektare Kawasan Kumuh Tersebar di Kabupaten Probolinggo


					200 Hektare Kawasan Kumuh Tersebar di Kabupaten Probolinggo Perbesar

KRAKSAAN,- Dari total luas Kabupaten Probolinggo, 169.616,65 hektare (ha) masih tersisa sekitar 200 hektare kawasan kumuh. Penetapan kawasan kumuh berdasarkan sejumlah faktor seperti, kepadatan penduduk, bangunan, konstruk bangunan, dan sistem drainase.

Hal itu diungkapkan Kasub Bidang Infrastruktur Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Probolinggo, Oka Ferry Sandy.

“Sesuai dengan yang sudah di-SK (Surat keputusan) Bupati, kawasan kumuh di Kabupaten Probolinggo masih mencapai 196,87 hektare. Dan ini masih kami upayakan untuk menurunkan angka tersebut,” kata Oka, Minggu (22/8/2021).

Untuk menangani kawasan kumuh, kata Oka, Bappeda komunikasi dengan Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan (Perkim) setempat dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Jatim. Sebab, dalam penanganannya tidak bisa hanya segelintir pihak.

“Disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, penataan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh dengan luasan di atas 15 hektare merupakan kewenangan pusat, luasan kawasan kumuh antara 10-15 hektare adalah provinsi, dan luasan kumuh di bawah 10 hektare merupakan wewenang pemerintah daerah,” ujarnya.

Dikatakan saat ini sudah ada dua kawasan kumuh yang sudah dikunjungi BPPW Jatim. Yakni kawasan kumuh yang ada di Desa Rangkang dan Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan. Luasan kawasan kumuh di di dua desa tersebut total mencapai 23,95 hektare.

“Kami menginginkan penanganannya menggunakan APBN. Dan sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah pusat, kami libatkan juga BPPW Jatim untuk memverifikasi baseline data yang kami berikan, dan alhamdulillah hasilnya sesuai dengan fakta di lapangan,” jelasnya.

Sementara itu, Kadis Perkim Oemar Sjarif mengatakan, kawasan kumuh di Kabupaten Probolinggo masih tersebar di 33 desa di 13 kecamatan. Mulai dari Kraksaan, Gending, Gading, Dringu, Kotaanyar, Krejengan, Leces, Paiton, Pajarakan, Sumberasih, Besuk, Wonomerto dan Maron, semuanya memiliki kawasan kumuh.

“Jika ada peluang penangannya yang bisa menggunakan dana APBN ataupun dana dari provinsi, tentu akan terus kami upayakan agar tidak ada lagi kawasan kumuh dan menjadi daerah yang tanpa kumuh,” ujarnya. (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan

29 Juli 2025 - 18:05 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Dampak Kelangkaan BBM, Pemkab Jember Terapkan Belajar dan Kerja dari Rumah

29 Juli 2025 - 11:52 WIB

Trending di Pemerintahan