Menu

Mode Gelap
Dua Maling Motor yang Ditembak Polisi di Gending Divonis 11 Bulan dan 1 Tahun 6 Bulan Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo Warga Kupang NTT Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel Jember, ini Dugaan Penyebabnya Infrastruktur Belum Siap, Lumajang Absen dari Peluncuran Serentak Sekolah Rakyat Belum Ditemukan, Keluarga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Berharap Korban Selamat

Ekonomi · 20 Jul 2021 17:42 WIB

Hingga Hari H, Penjualan Kambing Qurban Tetap Lesu


					Hingga Hari H, Penjualan Kambing Qurban Tetap Lesu Perbesar

MAYANGAN,- Penjualan hewan qurban di Kota Probolinggo tahun ini benar-benar tak menguntungkan pedagang. Hingga Hari Raya Idul Adha tiba, penjualan hewan qurban tetap sepi.

Salah satu pedagang hewan qurban di Jl. Hayam Wuruk Kecamatan Mayangan, Bahri menjelaskan, dari total 106 ekor kambing dan domba yang ia jual tahun ini, hanya laku 103 selama 21 hari.

Harga domba yang dijual berada di kisaran Rp2 hingga Rp3,4 juta per ekor. Sementara harga jual kambing, Rp500 ribu hingga Rp1juta lebih lebih mahal daripada harga domba.

“Harga kambing dan domba tahun ini agak meningkat selisih sekitar Rp400 ribu dibandingkan tahun lalu,” kata Bahri, Selasa (20/7/21).

Menurutnya, hewan qurban yang ia jual merupakan piaraan sendiri yang memang dipersiapkan untuk hari raya Idul Adha. Hanya ia tak menyangka jika penjualan kambing dan domba di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat bakal anjlok.

“Penjualan kambing tahun ini menurun dari tahun sebelumnya karena dampak PPKM Darurat,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan pedagang kambing asal Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, yang berjualan di Jl. Sunan Ampel, Kedopok, Slamet (37). ia mengaku bahwa penjualan hewan qurban tahun ini menurun drastis dari tahun sebelumnya.

Jika pada Idul Adha sebelumnya ia mampu menjual 60 ekor kambing dan domba, namun tahun ini ia hanya mampu menjual 13 ekor kambing saja.

“Turun drastis dari tahun sebelumnya. Kambing yang saya jual tahun ini paling besar Rp5,2 juta dan yang kecil Rp2,5 juta, itupun masih banyak yang nawar,” papar dia.

Meskipun penjualan menurun drastis, namun ia tetap bersyukur dapat tetap berjualan kambing untik kebutuhan qurban. “Meskipun hanya terjual 13 ekor, namum kambing titipan orang yang di jual ini tetap laku” ungkapnya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Kunjungi Jember, Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Padi

11 Juli 2025 - 20:41 WIB

Piwadalan di Pura Senduro Lumajang Jadi Simpul Tumbuhnya Ekonomi Inklusif

11 Juli 2025 - 14:20 WIB

Serangan Wereng Meluas, 11 Kecamatan di Lumajang Terancam Gagal Panen

10 Juli 2025 - 09:39 WIB

Stok Beras di Pasar Tanjung Jember Menipis, Pedagang Hanya Andalkan Stok Sisa

9 Juli 2025 - 20:29 WIB

Tak Mampu Tekan HPP, Penggilingan Padi di Pasuruan Pilih Hentikan Produksi

3 Juli 2025 - 18:55 WIB

Pasar Maron Probolinggo Siap Tingkatkan Daya Saing, Jual Produk Olahraga Jadi Daya Tarik Baru

3 Juli 2025 - 15:12 WIB

Petik Merah, Kopi Senduro Jadi Andalan Lumajang

3 Juli 2025 - 10:33 WIB

Target Luas Tanam Tembakau di Probolinggo Naik, Diprediksi Tembus 17 Ribu Ton

29 Juni 2025 - 17:19 WIB

Trending di Ekonomi