Menu

Mode Gelap
Digerogoti Penyakit Langka, Bocah 3 Tahun di Probolinggo ini Butuh Bantuan PKB Sesalkan Wabup Jember Surati KPK, Desak Bupati-Wabup Duduk Bersama Duh! Motor Warga Kedungsupit Probolinggo Terbakar saat Dikendarai Dugaan Korupsi Sosialisasi Raperda di Jember, Kejaksaan Periksa Puluhan Saksi Dibawah Pengaruh Alkohol, Pria di Kota Probolinggo Gagahi Tetangga di Rusunawa Zona Merah Ojol di Lumajang, Antara Nafkah yang Terhalang dan Rasa Takut di Lapangan

Kesehatan · 11 Jul 2021 16:22 WIB

PPKM Darurat, Persyaratan Naik Kereta Api Diperketat


					PPKM Darurat, Persyaratan Naik Kereta Api Diperketat Perbesar

PROBOLINGGO,- Persyaratan naik kereta api (KA) diperketat selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Kepala Stasiun KA Probolinggo, Andri Purwanto mengatakan penerapan syarat itu mengacu pada SE Kemenhub Nomor 42 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dengan Transportasi Perkeretaapian Pada Masa Pandemi Covid-19.

Syarat yang harus dipenuhi penumpang kereta api jarak jauh menunjukkan surat hasil negatif tes antigen berlaku 1×24 jam atau hasil negatif tes PCR 2×24 jam sebelum keberangkatan.

Para penumpang, dijelaskan Andri, juga harus mematuhi protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Genose test saat ini tidak diberlakukan. “Hal tersebut mulai berlaku pada 5-20 Juli 2021,” kata Andri.

Selain itu, lanjut Andri, penumpang wajib menunjukkan sertifikat vaksin fisik maupun digital, minimal dosis pertama.

Untuk penumpang di bawah umur 18 tahun tak diwajibkan menunjukkan sertifikat vaksin.

“Saat proses boarding, petugas akan mengecek seluruh persyaratan para penumpang,” paparnya.

Ia menjelaskan, pihaknya menyediakan layakan pemeriksaan rapid test antigen. Pemeriksaan itu dibuka mulai pukul 07.00 WIB sampai 16.00 WIB.

Penumpang yang hendak memanfaatkan layanan test rapid antigen di Stasiun Probolinggo harus mempunyai tiket atau kode pemesanan.

“Biaya test rapid antigen Rp 85 ribu. Hasilnya menunggu 15 menit. Penumpang di bawah umur 5 tahun tak diwajibkan untuk test rapid antigen atau test PCR,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu calon penumpang kereta api, Nuraini Rizki (23) warga Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo mendatangi stasiun Probolinggo untuk memastikan apa saja persyaratan yang harus dipenuhi.

Sebab, dalam waktu dekat ia harus kembali berdinas di Malang.

“Yang saya tahu, pada aturan sebelumnya, bila ada keterangan dinas bisa langsung naik kereta. Namun, rupanya harus tetap mengikuti syarat wajib menunjukkan hasil negatif rapid antigen atau PCR,” ujarnya.

Menurutnya syarat naik transportasi, terutama kereta api cukup merepotkan.

Kendati begitu, ia tetap berlapang dada karena tujuannya untuk menekan penyebaran Covid-19 pada masa PPKM Darurat.

“Memang merepotkan. Sebab sejumlah jalan ditutup dan syarat naik transportasi begitu ketat saat PPKM Darurat,” pungkasnya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Cegah Gondok dan Gizi Buruk, Lumajang Perketat Pengawasan Garam Tanpa Yodium

25 September 2025 - 12:40 WIB

Banyak Orangtua Takut Anak Rewel, Capaian Imunisasi Campak di Lumajang Anjlok

21 September 2025 - 13:05 WIB

Cegah Penyakit Sejak Dini, 52 Siswa MI Tarbiyatul Mubtadiin Terima Vaksin MR dan HPV

19 September 2025 - 19:15 WIB

Kasus Campak Melonjak di Jember, Pencegahan Terhambat Imunisasi

29 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Sebanyak 1.320 Kasus TBC di Lumajang, Anak dan Usia Produktif Paling Rentan

12 Agustus 2025 - 14:42 WIB

RSUD Lumajang Ungkap Fakta Meningkatnya Kasus Gangguan THT

8 Agustus 2025 - 17:23 WIB

Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

5 Agustus 2025 - 22:49 WIB

Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca

5 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Trending di Kesehatan