Menu

Mode Gelap
Menjelang Fajar, Maling Gasak Motor di Warung Kopi Giras Pasuruan Kemeriahan Batik In Motion 2025 Kota Probolinggo; Mengangkat Potensi, Kenalkan Batik Kanekrembang Pimpin Karang Taruna Lumajang, Dedi Marta Siap Sinergikan Peran Pemuda Banyak Orangtua Takut Anak Rewel, Capaian Imunisasi Campak di Lumajang Anjlok Pekerja Migran asal Ranuagung Meninggal di Malaysia, Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pemulangan Jenazah Innalillahi! Mr. X Ditemukan Membusuk di Jalur Pendakian Gunung Arjuno

Lingkungan · 17 Jun 2021 18:39 WIB

5 Bulan, 98 Kasus DBD di Probolinggo, 1 Meninggal Dunia


					5 Bulan, 98 Kasus DBD di Probolinggo, 1 Meninggal Dunia Perbesar

KRAKSAAN,- Memasuki musim pancaroba atau peralihan musim, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo mengingatkan potensi berjangkitnya Demam Berdarah Dengue (DBD) yang biasanya terjadi.

Meskipun pada Juni 2021 masih belum diketahui datanya, namun sejak lima bulan terakhir jumlah warga Kabupaten Probolinggo terjangkit DBD mencapai 98 orang. Bahkan, dari jumlah tersebut seorang dilaporkan meninggal dunia.

Data lima bulan terakhir dari Dinkes setempat, pada Januari 2021 ada 6 warga terjangkit DBD dengan 0 kematian, Februari 19 kasus, Maret 53 kasus dengan 1 kematian, April 8 kasus dan terakhir Mei dengan 11 kasus.

Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica mengatakan, memasuki musim pancaroba, masyarakat tidak menyepelekan bahaya serangan DBD. Sebab, peningkatan kasus bisa terjadi saat awal musim.

“Ya tetap seperti biasanya, kebersihan lingkungan paling penting sebagai antisipasi agar tidak terjangkit. Seperti memperhatikan sampah, tidak ada genangan air dalam rumah terutama jika di rumahnya ada anak kecil,” kata dr. Viro, panggilan akrab dr. Dewi Vironica, Kamis (17/6/2021).

Dalam musim pancaroba kali ini, kata dr. Viro, Dinkes akan melakukan pengasapan (fogging) di berbagai wilayah Kabupaten Probolinggo untuk mengantisipasi peningkatan pasien DBD. Namun di luar itu, peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan sangat penting.

“Untuk fogging nantinya akan kami lakukan di beberapa lokasi di Kabupaten Probolinggo untuk mengurangi peningkatan pasien DBD. Akan tetapi kesadaran masyarakat lebih penting untuk memberantas jentik-jentik nyamuk,” terang perempuan asal Kota Balikpapan ini.(*)

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan

17 September 2025 - 16:25 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Trending di Lingkungan