Menu

Mode Gelap
Jelang Musim Hujan, 7 Wilayah KAI Daops 9 Jember Rawan Terdampak Bencana Alam Cegah Penyakit Sejak Dini, 52 Siswa MI Tarbiyatul Mubtadiin Terima Vaksin MR dan HPV Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan, Bupati Langsung Kunjungi RS Diguyur Hujan Dua Hari, Jembatan Penghubung Kecamatan di Lumajang Putus Total Polres Probolinggo Kota Ringkus 10 Tersangka Narkoba Jaringan Madura, Sita 39,66 Gram Sabu Mantab! 5.831 Honorer di Situbondo Diangkat jadi PPPK Paruh Waktu

Advertorial · 22 Mei 2021 06:23 WIB

Pemkab Probolinggo Gratiskan 7 Ribu Alat Rapid Antigen Untuk Santri


					Pemkab Probolinggo Gratiskan 7 Ribu Alat Rapid Antigen Untuk Santri Perbesar

KRAKSAAN,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menyiapkan sedikitnya 7 Ribu alat rapid antigen bagi santri pondok pesantren. Fasilitas ini disediakan seiring momentum kembalinya santri ke pesantren.

“Kalaupun nanti kurang kita bisa pengadaan sebanyak tiga lagi alat rapid antigen bagi santri pondok pesantren,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono sekaligus Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 setempat.

Menurut Shodiq, fasilitasi alat rapid antigen dilakukan sehubungan saat ini para santri sudah mulai kembali ke pondok pesantrennya masing-masing di Kabupaten Probolinggo. “Rapid antigen ini kami lakukan karena santri-santri akan kembali ke pondoknya usai libur lebaran,” jelasnya.

Shodiq menyebut, untuk santri-santri yang datang dari luar Kabupaten Probolinggo seharusnya sudah membawa hasil rapid antigen dari daerah asalnya. Ketika mereka datang di Kabupaten Probolinggo sudah dipastikan bahwa mereka tidak sedang menderita atau sedang tidak positif Covid-19.

“Santri yang akan kembali ke pondok kita fasilitasi untuk rapid antigennya di fasilitas pelayanan kesehatan di puskesmas-puskesmas terdekat dari rumahnya. Santri yang dari luar dan mau masuk pondok pesantren di Kabupaten Probolinggo sudah harus membawa hasil rapid antigen yang maksimal tidak boleh lebih dari 5 hari,” terangnya.

Lebih lanjut Shodiq menjelaskan penyediaan alat rapid antigen bagi santri yang akan kembali ke pondok pesatrennya ini dilakukan dalam rangka untuk memutus mata rantai penularan dari Covid-19. “Kita berharap tidak terjadi kluster-kluster baru Covid-19 di pondok pesantren,” tegasnya.

Shodiq menambahkan apabila dari rapid antigen hasilnya positif, santri yang bersangkutan akan diisolasi sambil menunggu swab PCR. Jika hasil swab PCR positif Covid-19, maka santri tersebut akan dilakukan karantina selama 14 hari di rumah sehat Kabupaten Probolinggo.

“Kita berharap dengan adanya rapid antigen bagi santri ini, fenomena kenaikan kasus setelah adanya libur lebaran dan sebagainya tidak terjadi. Harapan kita upaya ini bisa menekan angka penularan Covid-19 di Kabupaten Probolinggo,” pungkas dia. (Adv)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Albafillah

 

 

 

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Perjuangan Ahmad Musaddad, Qari Tunanetra Asal Jember yang Tampil Memukau di MTQ XXXI Jatim

17 September 2025 - 15:16 WIB

Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember

16 September 2025 - 17:24 WIB

Rokok Ilegal jadi Ancaman Serius Pembangunan Daerah, Bea Cukai Probolinggo Gencarkan Sosialisasi

26 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Ada Festival Si Tepat di Kabupaten Probolinggo, Ada Pojok Rekrutmen hingga Bazar

18 Agustus 2025 - 14:26 WIB

Komitmen Perangi Rokok Ilegal, Bea Cukai Probolinggo Gencarkan Sosialisasi lewat Radio

28 Juli 2025 - 15:52 WIB

Semipro 2025 Tuntas Digelar, Dorong Peningkatan Ekonomi Daerah

8 Juli 2025 - 09:27 WIB

Masuk KEN 2025, Lumajang Dapat Suntikan Dana Even dari Kemenparekraf

29 Juni 2025 - 20:37 WIB

Segoro Topeng Kaliwungu Masuk Karisma Event Nusantara 2025, Wakil Menteri Pariwisata Beri Apresiasi Tinggi

29 Juni 2025 - 20:15 WIB

Persempit Peredaran Rokok Ilegal di Probolinggo, Bea Cukai Masifkan Sosialisasi lewat Radio

26 Juni 2025 - 19:56 WIB

Trending di Advertorial