Menu

Mode Gelap
Banser Siap Berantas Miras di Probolinggo, Tunggu Perintah Kiai Harjakabpro ke-279, Ada Selametan Bumi di Alun-alun Kraksaan Suami di Pasuruan Aniaya Istri Hingga Tewas di Rumah Kontrakan Razia Miras, Polres Probolinggo Sita Belasan Botol Masuki Musim Pancaroba, Hujan Masih Mengguyur Kota Probolinggo Pelaku Pemerkosaan Anak Kandung di Randuagung Lumajang Jadi Tersangka

Pendidikan · 20 Mei 2021 15:05 WIB

Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Digelar di Kota Pasuruan, Gus Ipul; Harus Sukses


					Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Digelar di Kota Pasuruan, Gus Ipul; Harus Sukses Perbesar

PASURUAN – Kota Pasuruan mulai melakukan uji coba sekolah tatap muka atau Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hari ini, Kamis (20/5/21). Uji coba digelar serentak di seluruh SD dan SMP, baik negeri maupun swasta.

Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, skenario penerapan protokol kesehatan dalam uji coba ini berjalan sesuai yang diinginkan . Semua sekolah juga telah membentuk Satgas Covid-19 yang masing-masing terdiri dari 5 personel.

“Alhamdulillah secara umum uji coba sekolah tatap muka berjalan lancar,” kata Gus Ipul usai inspeksi mendadak (sidak) pelaksanaan PTM di SDN Pekuncen, Kota Pasuruan.

Dalam uji coba ini, para pelajar yang masuk ke lingkungan sekolah, jelas Gus Ipul, harus diantar oleh orang tua masing-masing. Mereka juga wajib mengenakan masker dan face shield (pelindung wajah).

Setibanya di gerbang sekolah, lanjut Gus Ipul, mereka langsung disambut petugas Satgas Covid-19, dicek suhu tubuhnya dan diminta untuk mencuci tangan.

Kemudian, sambung Gus Ipul, jam masuk sekolah juga dibedakan agar tidak terjadi antrean. Kelas 1-2 misalnya masuk jam 07.00 WIB. Kemudian kelas 3-4 masuk jam 08.00 WIB, dan kelas 5-6 masuk jam 09.00.

“Untuk uji coba kali ini, jam masuk sekolah hanya dua jam dan dilakukan seminggu dua kali pertemuan tatap muka,” Gus Ipul menuturkan.

Jika proses uji coba berhasil, imbuhnya, akan dilakukan evaluasi untuk meningkatkan waktu sekolah misalnya akan ditambah seminggu jadi tiga kali atau lima kali. Jika saat ini hanya 30 persen pelajar yang ikut maka nantinya bisa ditingkatkan jadi 50 persen.

Untuk menjamin penerapan protokol kesehatan, menurut Gus Ipul, Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan juga mewajibkan seluruh guru maupun pegawai di lingkungan sekolah mengikuti vaksinasi Covid-19.

“Di semua area sekolah juga harus terpasang tanda pengatur jarak, sehingga meskipun banyak siswa, tapi mereka sudah memahami akan aturan tidak boleh berkerumun,” jelas Gus Ipul.

Di SDN Pekuncen, Gus Ipul mengapresiasi upaya sekolah yang dengan tertib telah menjalankan protokol kesehatan.

Ia mengaku akan melakukan pengecekan pada sekolah-sekolah lain yang kapasitas maupun sarana prasarana (sarpras) belum mencukupi dalam uji coba sekolah tatap muka kali ini.

Jika menemukan sekolah baik negeri maupun swasta yang kekurangan dalam sarpras protokol kesehatan, dijelaskan Gusi Ipul, Pemkot Pasuruan akan mencukupinya.

“Utamanya sekolah swasta, besok saya akan cek beberapa. Kalau ada kurangnya, akan kita cukupi. Pokoknya PTM harus sukses,” pintanya.

Dengan dimulainya uji coba PTM, Gus Ipul mewanti-wanti semua kepala sekolah agar tetap konsisten dalam menerapkan protokol kesehatan sekaligus mengawasi jalannya PTM melalui Satgas Covid-19 di sekolah masing-masing.

“Saya wanti-wanti kepala sekolah dan guru untuk tetap konsisten dalam hari-hari ke depan. Saya bersyukur karena hampir semua sekolah memenuhi instruksi Gubernur membentuk Satgas Covid yang dipimpin langsung Kasek, harus dipertahankan terus,” papar dia.

Saat sidak, Gus Ipul sempat berinteraksi dengan siswa-siswi yang mengaku sangat rindu dengan sekolahnya. “Kangen gak dengan sekolah?,” tanya Gus Ipul.

Pertanyaan Gus Ipul pun langsung dijawab kompak oleh para siswa yang mengaku bahagia lantaran bisa kembali bertemu dengan guru dan teman-temannya. “Senang sekali,” teriak mereka.

Sementara itu, Kepala SDN Pekuncen, Asiyah menjelaskan, PTM di sekolahnya dibagi dalam beberapa shift. Waktu tatap muka 2 jam dengan istirahat 15 menit.

“Istirahat tetap di dalam kelas. Setelah selesai pembelajaran langsung pulang dijemput orang tua. Mereka harus membawa bekal. Tidak boleh jajan di sekolah, kantin kami tutup,” ujar Asiyah. (*)

Editor: Efendi Muhamad
Publisher: Albafillah

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Inovasi Pendidikan di Jember-Lumajang, Kawendra Lukistian Berkomitmen Kembangkan Potensi Lokal

6 Mei 2025 - 15:22 WIB

Didampingi Gus Haris, Gubernur Khofifah resmikan SMKN Sukapura di Probolinggo

3 Mei 2025 - 18:10 WIB

Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya

2 Mei 2025 - 18:55 WIB

Ngebut! Pemkot Probolinggo Siapkan 4 Rombel Sekolah Rakyat

30 April 2025 - 23:44 WIB

Tingkatkan Akses Pendidikan bagi Warga Kurang Mampu, Pemkab Jember Bangun Dua Sekolah Rakyat

29 April 2025 - 18:55 WIB

Bersih-bersih Dokumen, Cabdin Jember Kirimkan Ijazah ke Rumah Alumni

28 April 2025 - 19:12 WIB

Lomba Keterampilan Siswa SLB di Jember, Panggung Prestasi Anak Berkebutuhan Khusus

24 April 2025 - 20:40 WIB

Cegah Kasus Pelecehan, Disdikbud Lumajang Batasi Penggunaan Telepon untuk Siswa

23 April 2025 - 17:03 WIB

Pemkab Pasuruan Terbitkan SE Study Tour dan Wisuda Siswa

23 April 2025 - 15:57 WIB

Trending di Pendidikan