Menu

Mode Gelap
Laka Maut di Jalur Bromo Tewaskan 8 Orang, ini Pengakuan Sopir Bus Era Baru Dimulai, Nun Hafid dan Kiai Wasik Pimpin NU Kraksaan Tunggu Kedatangan Jenazah, Keluarga Korban Laka Maut Jalur Bromo Sesaki RS Bina Sehat Jember Delapan Orang Meninggal Pasca Laka Bus Wisata di Jalur Bromo, ini Identitasnya Korban Didorong PK, Pudoli Sandra Disebut Representasi Perubahan Golkar Lumajang Polda Jatim Olah TKP Laka Maut Rombongan Nakes di Jalur Bromo, Gunakan 3D Scanner

Peristiwa · 29 Jan 2018 03:10 WIB

Tersapu Puting Beliung, Atap Gedung Sekolah di Krejengan Porak-poranda


					Tersapu Puting Beliung,  Atap Gedung Sekolah di Krejengan Porak-poranda Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Musibah puting beliung menimpa pemukiman warga di Desa Jati Urip, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Meski tak menimbulkan korban jiwa, namun bencana alam ini mengakibatkan atap gedung sekolah milik Pondok Pesantren Miftahul Ulum porak-poranda.

Informasi yang dihimpun PANTURA7.com, puting beliung menyapu atap gedung berbahan galvalum itu bersamaan dengan hujan deras yang terjadi Minggu (29/1/2018) kemarin sekitar pukul 15.13 WIB. saat itu, pusaran puting beliung terlihat dari arah barat daya, lalu berputar diatas gedung kantor bersama SMA dan SMP islam Miftahul Ulum.

“Anginnya dari arah barat daya bersamaan dengan hujan deras mas. Muternya sebentar sekitar 15 detik, lalu reda. Setelahnya saya lihat atap gedung itu sudah terbalik,” kata Sunar, tukang bangunan di area pesantren yang menyaksikan kejadian itu, Senin (29/1/2018).

Pengasuh PP Miftahul Ulum, KH. Abdul Wasik Hannan mengatakan, kerusakan atap gedung berukuran 6×6 meter itu tidak menggangu aktifitas belajar mengajar di sekolah. Pasalnya, pemanfaatan gedung hanya di lantai I, sedangkan lantai atas memang belum ditempati karena masih dalam tahap renovasi.

“Secara umum tidak menggangu, nanti biar tukang yang memperbaiki. Materialnya kan tidak berserakan, melekat diatap,” tutur kiai yang mendirikan PP Miftahul Ulum pada tahun 1994 silam ini.

Pihaknya, jelas KH Wasik, juga telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo dan pemerintah desa, untuk rencana tindak lanjut. “Sudah koordinasi, untuk kerugian material sekitar Rp. 150 juta,” tandasnya. (din/arf).

Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Laka Maut di Jalur Bromo Tewaskan 8 Orang, ini Pengakuan Sopir Bus

14 September 2025 - 23:28 WIB

Tunggu Kedatangan Jenazah, Keluarga Korban Laka Maut Jalur Bromo Sesaki RS Bina Sehat Jember

14 September 2025 - 22:45 WIB

Delapan Orang Meninggal Pasca Laka Bus Wisata di Jalur Bromo, ini Identitasnya Korban

14 September 2025 - 22:33 WIB

Polda Jatim Olah TKP Laka Maut Rombongan Nakes di Jalur Bromo, Gunakan 3D Scanner

14 September 2025 - 19:36 WIB

Korban Kecelakaan Bus di Jalur Bromo Dipulangkan ke Jember, Gunakan 18 Ambulans

14 September 2025 - 18:34 WIB

Bus yang Kecelakaan di Jalur Bromo Ternyata Membawa Rombongan Nakes RS Bina Sehat Jember

14 September 2025 - 17:13 WIB

Bus Pariwisata Kecelakaan di Jalur Bromo, 6 Penumpang Tewas

14 September 2025 - 15:41 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Trending di Pemerintahan